Sudah Dinanti Anak-anak, Kota Cirebon Simulasi PTM Terbatas Pekan Depan

photo author
- Jumat, 3 September 2021 | 08:53 WIB
Ilustrasi kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas (deskjabar.com pikiran-rakyat)
Ilustrasi kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas (deskjabar.com pikiran-rakyat)

CIREBON- Klikaktual.com - Pemerintah Kota Cirebon dalam waktu dekat akan mengakan pembelajaran tatap muka terbatas (PTM-T).

Jika tidak ada kendala, simulasi pembelajaran tatap muka ini akan dimulai pada Senin (6/9/2021) untuk jenjang TK hingga SMA/SMK.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Drs H Agus Mulyadi MSi menyebutkan sosialisasi pembelajaran tatap muka dilakukan dengan semua pihak.

Dalam sosialisasi itu disampaikan SKB 4 menteri dan Surat Keputusan Walikota Cirebon Walikota Cirebon terkait PTM Terbatas. Mekanismenya pun sudah disampaikan sesuai dengan SK.

Secara prinsip, karena Kota Cirebon sudah berada di Level 3, PTM terbatas diizinkan. Namun dalam pelaksanaannya, satuan pendidikan harus mengisi formulir yang suda ada.

Baca Juga: Empat Daerah di Jabar Bisa PTM, Ini Syaratnya !

“Nanti mengisi isian yang ada di Dapodik dan yang ada di EMIS untuk sistem yang ada di Kemenag. Dari hasil isian itu, Disdik Kota Cirebon, KDC Pendidikan Wilayah X, dan Kantor Kementerian Agama Kota Cirebon sesuai dengan kewenangananya akan melakukan verfikasi dan evaluasi terhadap kesiapan PTM Terbatas tersebut,” kata Agus.

Simulasi dengan melibatkan siswa akan dilakukan Senin mendatang. Kapasitasnya hanya 25 persen. Diakui Agus PTM terbatas sudah sangat dinanti warga dan anak-anak.

Baca Juga: Ratusan Difabel Terima Sembako Gotong Royong Covid-19

"Kita lihat selama seminggu sambil mempersiapkan sarana-prasarana, management, SOP, dan tenaganya selama satu minggu. Lihat seminggu baik, kita berikan sebanyak 50 persen. Selama dua bulan baik, kita bisa izinkan 100 persen dengan catatan kasus nol,” imbuhnya.

Sekda juga menyerahkan sepenuhnya teknis belajar mengajar kepada masing-masing satuan Pendidikan. Sekolah bisa memiliki menerapkan blended learning system atau shift atau lainnya.

"Yang wajib vaksin tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Memang nantinya juga kita prioritaskan pelajar yang sudah vaksin. Tapi tidak akan menjadi persyaratan mutlak," ujarnya. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ida Ayu Komang

Tags

Rekomendasi

Terkini

X