pendidikan

[OPINI] Peran Mahasiswa Milenial Sebagai Kunci Peradaban Bangsa

Senin, 9 Januari 2023 | 16:02 WIB
Ilustrasi Mahasiswa (Freepik)

Sikap sebagai agen perubahan memiliki visi misi yang jernih, gigih mencapai target, memiliki sikap kritis dan analitis, memiliki pengetahuan kepemimpinan dan bisa menjadi contoh, serta memiliki ‘trust’ yang kuat di hadapan orang-orang yang ada di sekitarnya. Mahasiswa dengan segala karakter ‘milenialnya’ tetap dituntut memiliki kriteria seperti di atas jika ingin melakukan perubahan kehidupan sosial dan masyarakat, terlebih yang terkait dengan kehidupan bernegara.

Penjaga Nilai

Mahasiswa milenial berperan sebagai Guardian of value atau penjaga nilai-nilai kemasyarakatan. Mahasiswa yang menyandang identitas kewarganegaraan bangsa Indonesia harus mampu menjaga dan melestarikan nilai-nilai yang terdapat dalam tubuh indonesia itu sendiri. Seperti menjunjung tinggi nilai cinta tanah air, menjaga kearifan lokal, adat istiadat serta melestarikan sumber daya alam.

Dan hal itu dapat dipraktikan mulai dari hal-hal yang paling sederhana yaitu dengan mencintai produk-produk buatan dalam negeri, membanggakan keragaman budaya yang dimiliki Indonesia, hingga sampai kepada sikap tidak terpengaruh dengan praktik westernisasi yang kebarat-baratan yang dapat melunturkan jati diri seorang mahasiswa sebagai bangsa Indonesia. Nilai luhur dan mulia perlu selalu dilindungi. Mahasiswa berada di garda terdepan untuk menjaga nilai-nilai baik seperti kejujuran, gotong-royong, empati, dan keadilan. Saat nilai- nilai luhur itu diguncang, mahasiswa akan bergerak untuk melindunginya.

Kontrol Sosial

Mahasiswa milenial berperan sebagai social control harus memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Sebagai sosial control mahasiswa milenial perlu mengamati perubahan yang terjadi di lingkungan masyarakat dan memberikan solusi untuk menyelesaikan jika terjadi suatu masalah.

Di zaman seperti saat ini, mahasiswa milenial dituntut kritis dan peka terhadap lingkungannya selalu mengerti dengan hal apa yang terjadi dalam masyarakat. Sebagai mahasiswa harus sadar bahwa di kampus bukan hanya untuk menimba ilmu, tetapi mahasiswa juga harus berfikir bisa memberikan sesuatu hal yang lebih bermanfaat untuk kampus dan lingkungan masyarakat dengan turut ikut andil dalam melakukan kegiatan sosial dan perubahan lingkungan yang lebih baik.

Mahasiswa milenial perlu bersikap kritis terhadap apa yang terjadi di masyarakat atau pun pemerintahan. Mahasiswa harus berjiwa peduli sosial dan bergerak untuk berkontribusi. Semisal jika terjadi konflik politik pada pemerintahan dan yang bertentangan dengan undang-undang dan merugikan masyarakat, maka peran mahasiswa sebagai social control dapat diwujudkan dengan tindakan seperti demonstrasi dengan tetap bertanggungjawab. Kritis terhadap kebijakan yang di buat oleh pemerintah hanyalah bagian terkecil dari peran mahasiswa sebagai social control.

Peran mahasiswa sebagai social control juga dapat di lakukan dengan membuat program-program kegiatan edukasi kepada masyarakat baik secara luas maupun terbatas di lingkungan masyarakat. Mahasiswa yang memiliki andil sebagai pemegang kontrol dalam kehidupan sosial masyarakat tidak hanya berperan sebagai pemberi kritik dan saran terhadap berbagai permasalahan yang ada dalam masyarakat, melainkan mahasiswa juga diperlukan untuk menjadi jembatan solutif bagi masyarakat melalui ide kreatif dan inovatif. Sehingga kehidupan bernegara yang adil dan makmur dapat terwujudkan dalam kehidupan masyarakat.

Kekuatan Moral

Mahasiswa milenial sebagai “Moral Force” berperan sebagai kekuatan moral. Gelar Moral Force ini diberikan kepada kita sebagai mahasiswa oleh masyarakat, sebab kitalah yang akan menjadi kekuatan moral untuk negeri. Mahasiswa harus memiliki acuan dasar dalam berperilaku. Acuan dasar itu adalah tingkah laku, perkataan, cara berpakaiaan, cara bersikap dan sebagainya yang berhubungan dengan moral yang baik. Semua acuan itu harus kita perbaiki agar kita memiliki moral yang baik, bukannya moral yang buruk. Disinilah kita dituntut untuk keintelektualan kita dalam kekuatan moral kita di kalangan masyarakat. Maka dari itu kita tunjukkan kepada masyarakat bahwa kita adalah mahasiswa-mahasiswa yang memiliki moral yang baik. Mahasiswa adalah kaum intelektual. Sebagai kaum intelektual, perihal kecerdasan bukanlah satu-satunya yang dituntut. Ada hal yang paling prinsipal dan diutamakan, yaitu tentang bagaimana bertingkah laku, bermoral, dan bertata krama. Oleh karena itu, mahasiswa sebagai penyandang status kaum intelektual haruslah mengedepankan norma sosial yang agar dapat menjadi teladan dalam masyarakat.
Penerus Bangsa

Mahasiswa adalah orang yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi, yang dianggap sebagai kaum terdidik dan intelektual bagi masyarakat. Tentunya, mahasiswa memiliki tanggung jawab dan amanah yang besar terhadap masyarakat di sekitar, karena mahasiswa adalah bagian dari masyarakat.

Sebagai mahasiswa milenial yang memiliki kemampuan dalam berbagai bidang keilmuan, maka tidak pantas baginya mementingkan diri sendiri tanpa berkontribusi terhadap bangsa dan negara. Mahasiswa milenial berperan sebagai iron stock atau penerus bangsa. Mahasiswa adalah penerus bangsa.

Di pundak mahasiswa masa depan bangsa Indonesia ditentukan. Mahasiswa berkualitas baik, maka diharapkan masa depan bangsa pun akan lebih maju. Sebagai penerus bangsa yang memiliki tingkat intelektual, mahasiswa harus berada di garda terdepan dalam memberikan perubahan yang berarti, terhadap kemajuan Indonesia. Tentunya perubahan yang dimaksud adalah perubahan yang positif. Lebih jelasnya, mahasiswa sebagai penerus bangsa mempunyai arti bahwa mahasiswa sebagai aset, harapan, juga penerus bagi bangsa di masa depan.

Mahasiswa sebagai iron stock sudah seharusnya mempersiapkan diri sebagai garda terdepan untuk melakukan perubahan, dengan cara meningkatkan kualitas juga menambah pengetahuan. Pengetahuan yang meski ditingkatkan termasuk segi keprofesian ataupun kemasyarakatan.

Halaman:

Tags

Terkini