PERKEMBANGAN pendidikan harus selalu mengikuti perkembangan zaman. Pendidikan harus mampu menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi dalam masyarakat dan lingkungan sekitar. Dalam era digital saat ini, pendidikan harus lebih mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran untuk menciptakan pembelajaran yang lebih interaktif dan efektif.
Kurikulum Merdeka saat ini mencerminkan cara pandang bahwa pendidikan harus menjadi lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan dan keunikan setiap individu. Hal ini memerlukan perubahan dalam pendekatan pengajaran yang lebih kontekstual dan terbuka, serta mempromosikan pembelajaran sepanjang hayat.
Hari Pendidikan Nasional dapat dimaknai sebagai kesempatan untuk merayakan kemajuan pendidikan dan menghargai peran penting pendidikan dalam mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Baca Juga: Berkunjung ke Lampung, Jangan Lewatkan 4 Wisata Terbaik Ini
Selain itu, Hari Pendidikan Nasional juga dapat dijadikan momentum untuk mengkritisi dan merefleksikan perjalanan pendidikan di Indonesia dan mencari solusi untuk tantangan-tantangan pendidikan di masa depan.
Dalam Kurikulum Merdeka, hari pendidikan dapat dijadikan sebagai hari untuk melibatkan semua pihak dalam perubahan pendidikan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Hal ini dapat diwujudkan melalui kegiatan-kegiatan seperti diskusi panel tentang isu-isu pendidikan terkini, pelatihan-pelatihan bagi guru dan tenaga pendidikan, dan kegiatan-kegiatan komunitas yang menekankan pentingnya pendidikan.
Baca Juga: Contoh Susunan Acara Perpisahan Sekolah Untuk SD, SMP atau SMA, Seru Khidmat dan Penuh Makna
Dengan pendekatan Kurikulum Merdeka dibutuhkan sikap terbuka akan perubahan dan sinergi semua pengampu pendidikan, maka pendidikan yang memanusiakan manusia yang digaungkan KI Hajar Dewantara dapat berkembang sesuai dengan perkembangan jaman dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat dan negara.
Penulis adalah Imawati SPd MPd, Guru SD Al Falah Darussalam 2 Sidoarjo