SIDOARJO, Klikaktual.com – Siswa dari MI Muslimat NU Pucang Sidoarjo dan MTs Muslimat NU Pucang Sidoarjo kembali mengukir prestasi membanggakan di ajang internasional.
Mereka berhasil meraih medali emas dan perak dalam ajang Asia International Mathematical Olympiad (AIMO) di Bangkok, Thailand, serta World Mathematics Invitational (WMI) di Tokyo, Jepang.
Salah satu siswa, Muhammad Diar Azzam dari MI Muslimat NU Pucang Sidoarjo meraih medali emas di WMI Jepang dan medali perak di AIMO Thailand.
Siswa lain, Iqbal Abqary Al Qarny, yang masih duduk di kelas 5 MI, juga mengukir prestasi di WMI Tokyo. Sementara itu, Elsawa Kireina Azzahra dari MTs Bilingual Muslimat NU Pucang turut meraih medali emas di WMI Jepang, setelah sebelumnya meraih medali perunggu di ajang SEAMO dan SM Matematika.
Baca Juga: Hadiri Pengukuhan Kepala Perwakilan BI Cirebon, Wali Kota Cirebon Berikan Apresiasi
Kepala MI Muslimat NU Pucang Sidoarjo Dr M Hamim Thohari SPdMM merasa bangga dengan capaian anak didiknya.
“AIMO diikuti 32 negara, sementara WMI diikuti 18 negara. Di Thailand, anak-anak kita meraih emas dan perak. Seminggu kemudian mereka terbang ke Jepang dan kembali meraih medali. Soal-soal di Jepang bahkan diakui lebih sulit,” jelasnya.
Dr Hamim menyebut MI Muslimat NU Pucang adalah satu-satunya madrasah ibtidaiyah dari Indonesia yang mengikuti ajang tersebut.
Baca Juga: Pemkot Cirebon Ikuti Tahap Verifikasi Nasional Kota Sehat, Pembangunan Inklusif dan Berkelanjutan
“Kami tidak menggunakan guru luar. Semua dibimbing oleh guru internal yang kompeten di bidang eksakta. Siswa yang terlihat potensial kami berikan tambahan jam belajar olimpiade seminggu sekali. Ini bukti bahwa madrasah bisa maju, bermutu, dan mendunia,” tambahnya.
Kepala MTs Bilingual Muslimat NU Pucang Sidoarjo, Syamsuhari STT SPd MPdI MM menyatakan pendekatan pembelajaran di madrasah ini dilakukan secara menyeluruh atau holistik.
“Di sini tidak ada hari tanpa matematika, sains, dan bahasa Inggris. Pembelajaran matematika tidak diajarkan secara parsial. Misalnya saat mengajarkan operasi hitung, guru juga mengaitkan dengan bangun ruang, pengolahan data, dan konsep-konsep lainnya secara menyeluruh,” ujarnya.
Menurutnya, metode tersebut membuat siswa lebih memahami materi secara utuh dan siap menghadapi tantangan dalam kompetisi internasional.