JAKARTA, Klikaktual.com - PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) berencana untuk melanjutkan kompetisi BRI Liga 1 dengan penonton di stadion.
Rencana ini merespons keinginan pemerintah yang menginginkan lanjutan kompetisi 2021-2022 ada penonton dengan persentase terbatas.
Namun, akan ada tahapan penyesuaian, analisa, dan survei lebih dahulu sebelum akhirnya kompetisi dibuka untuk penonton.
"Sepakbola tanpa penonton itu memang hambar. Kita akan kaji, survei, dan analisa soal ini lebih dulu," ujar Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan saat bertemu Menpora Zainudin Amali.
Hadir dalam acara ini, yakni Waketum PSSI Iwan Budianto, Sekjen Yunus Nusi, Direktur LIB Ahmad Hadian Lukita, dan Direktur Operasional LIB Sudjarno.
Sedangkan dari pihak Kemenpora hadir Sesmenpora Gatot S Dewa Broto, Deputi IV Chandra Bhakti, Staf Ahli Kemenpora Uden Kusuma Wijaya, Asisten Deputi Olahraga Prestasi pada Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Surono.
Menurut Iriawan, tahapan pertama yang boleh menonton adalah undangan seperti Satgas Covid-19, Kemenpora, Kemenkes, BNPB, ketua suporter klub, media, dan undangan lainnya.
Iriawan melanjutkan, sebelum memutuskan ada penonton, PSSI akan lebih dulu menyiapkan soal infrastruktur, dan IT (teknologi informasi).
Terkait infrastruktur karena tidak semua stadion memiliki standar FIFA dan AFC. Tidak semua juga stadion singel seat dan memiliki nomor bangku.
Sejauh ini yang standar FIFA, kata Iriawan, single seat dan memiliki nomor di bangku penonton hanya ada di Stadion Utama Gelora Bung Karno dan I Wayan Dipta, Bali.
"Sedangkan Stadion Manahan sudah singel seat, tetapi belum mempunyai nomor di bangku stadion," ujar pria yang akrab disapa Iwan Bule ini seperti dilansir laman resmi PSSI, Sabtu (23/10/2021).
Kemudian, lanjut Iriawan, PSSI juga akan lebih dulu menyiapkan IT terkait dengan tiket masuk dan lain-lain.
"Ini yang akan kita siapkan dulu. Setelah semua siap baru kita akan diskusikan lebih lanjut dengan Kemenpora, Kemenkes, Satgas Covid, Koordinator PPKM Jawa Bali dan luar Jawa Bali, Kepolisian, BNPB,’’ imbuh Iriawan.
Khusus untuk tiket harga masuk berkisar Rp250 ribu hingga Rp1,5 juta. "Kenapa karcis bisa sampai segitu? Karena akan banyak benefit yang didapat penonton,’’ tambah Lukita.