daerah

Dinsos Majalengka Telusuri dan Data Anak yang Orang Tuanya Meninggal karena Covid-19

Senin, 23 Agustus 2021 | 15:35 WIB
Ilustrasi ayah dan anak. Foto: unsplash.com

MAJALENGKA, Klikaktual.com - Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Majalengka masih melakukan pendataan terhadap anak yang orang tuanya meninggal karena Covid -19.

Kepala Dinsos dr H Gandana Purwana MARS menyatakan, jika orang tua yang gugur karena Covid -19 itu maka anak-anaknya menjadi tanggung jawab negara.

Dikatakan Gandana, pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) meluncurkan program Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) guna menyasar anak-anak yang kehilangan orang tuanya yang meninggal karena Covid - 19.

"Untuk itu kami (pemerintah daerah, red) tengah melakukan pendataan terhadap anak-anak yang kehilangan orang tuanya. Pendataan tersebut dilakukan hingga seluruh kecamatan se-Majalengka," kata Gandana.

Dijelaskan Gandana, pendataan hingga tingkat kecamatan itu guna mengetahui data riil jumlah anak-anak yatim piatu tersebut.

"Jika hanya mengacu dari data Satuan Tugas (Satgas) penanganan Covid -19 kabupaten Majalengka hanya mencatat nama-nama yang meninggal dunia saja, tidak beserta keluarganya," ujar Gandana

Gandana berharap, melalui pendataan sampai ke tingkat kecamatan itu untuk mengetahui jumlah angka secara pasti.

Pihaknya, membenarkan telah menerima surat dari Kemensos untuk segera menindaklanjuti kebijakan tersebut. "Iya benar ada suratnya dari Kemensos. Program Atensi ini, Insya Allah tidak PHP (pemberi harapan palsu, red) lagi," ujar Gandana.

Terkait langkah pemerintah dalam memberikan perlindungan dan hak anak-anak setelah pendataan tersebut, Gandana mengaku menunggu arahan atau juklak juknis dari Kementerian Sosial apakah anak-anak tersebut akan dimasukkan ke rehabilitasi atau panti asuhan.

"Sampai saat ini memang belum ada juklak dan juknisnya dari Kemensos. Kita juga masih menunggu," tandas Gandana.

Sebelumnya, Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Majalengka mencatat ada sedikitnya 30 anak Yatim-piatu yang kehilangan kedua orang tuanya akibat meninggal dunia karena positif Covid-19.

Ketua LPAI kabupaten Majalengka, Aris Prayuda mengatakan, pemerintah telah menegaskan kalau anak-anak yatim piatu yang orang tuanya gugur karena Covid-19 menjadi tanggung jawab negara.

Untuk itu, pemerintah daerah, yayasan, dan institusi terkait diminta untuk mendata jumlah anak yatim piatu yang kehilangan keluarga akibat Covid-19.

"Di tengah ancaman Covid-19 di Indonesia yang masih memburuk dan angka kematian pasien yang masih meningkat, kita bisa melihat kemungkinan jumlah anak yang kehilangan ayah atau ibunya, atau bahkan keduanya semakin bertambah dan meresahkan," jelas Aris. ***

Tags

Terkini

Awal Mula Terpecahnya Kesultanan Cirebon

Jumat, 1 Agustus 2025 | 00:03 WIB