daerah

59 Ponpes Lolos Audisi Program OPOP

Kamis, 19 Agustus 2021 | 09:15 WIB
59 pondok pesantren lolos audisi program One Pesantren One Product (OPOP). (Danita Aulia)

SEBANYAK 59 pondok pesantren lolos audisi program One Pesantren One Product (OPOP). Hasil tersebut berdasarkan keputusan Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Jawa Barat nomor 123/KUKM.07.03/VIII/P3W tanggal 13 Agustus 2021 lalu.

"Alhamdulillah artinya yang tidak lulus hanya 4 pondok pesantren saja. Saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pimpinan pondok pesantren dan para pendamping program OPOP yang telah mempersiapkan unit usaha pondok pesantrennya dengan baik sehingga bisa lolos mengikuti program ini," ungkap Bupati Majalengka, Dr H Karna Sobahi MMPd.

Dengan lolosnya 59 pondok pesantren ini, melalui bantuan hadiah modal yang diberikan oleh gubernur sebesar Rp25 juta untuk start up (pemula) dan Rp35 juta untuk scale up pengembangan. Tentunya ini akan mendorong peningkatan ekonomi pondok pesantren di Kabupaten Majalengka sebesar hampir satu setengah miliar rupiah.

Sementara itu, kepala Dinas K2UKM, Dr Ir H Sadili MSi berharap melalui program OPOP ini dapat terus mengembangkan usaha ekonomi pondok pesantren yang dapat meningkatkan kemandirian dalam menyelenggarakan pendidikan.

"Melalui hadiah yang diterima kami berharap dapat mengembangkan kegiatan usaha. Yang berhasil mengembangkan usahanya akan dipilih 3 pondok pesantren terbaik melalui audisi tahap dua, ada reward yang lebih besar lagi," imbuhnya.

Ia menjelaskan, tahun 2020 ponpes yang lolos audisi tahap dua mendapat reward sebesar Rp200 juta untuk juara 1, Rp150 juta untuk juara 2 dan Rp100 juta bagi juara 3. Program OPOP ini diharapkan tidak saja dapat meningkatkan usaha ekonomi pondok pesantren, tetapi juga sekaligus dapat menjadi bekal pengetahuan dan pengalaman para santri dalam merintis wirausaha ketika kelak sudah hidup di tengah masyarakat.

Koordinator Pendamping OPOP, Iwan Setiawan Wawang menambahkan untuk pondok pesantren yang belum mengikuti atau belum berhasil lolos, pihaknya berharap mempersiapkan diri membenahi kegiatan usahanya. Agar pada tahun yang akan datang, bisa mengikuti program ini dan berkompetisi mengembangkan usaha ekonomi menuju kemandirian pondok pesantren dalam penyelenggaraan pendidikan. "Setidaknya membantu meringankan beban pondok pesantren," tandasnya.

Tags

Terkini

Awal Mula Terpecahnya Kesultanan Cirebon

Jumat, 1 Agustus 2025 | 00:03 WIB