JAKARTA, KLIKAKTUAL.COM - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kota Cirebon, telah mencatat kredit bermasalah (NPL) dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang berada di Wilayah Cirebon.
Dalam pencatatan itu tercatat di wilayah Cirebon kini sudah mencapai 12 persen atau lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional.
Kepala OJK Kota Cirebon yakni, Fredly Nusution menyampaikan bahwasanya pihaknya telah mencatat hingga bulan Oktober 2022 mencapai 12 Persen.
Baca Juga: 5 Deretan Ucapan Selamat Hari Ibu dengan Bahasa Inggris
"Kami mencatat hingga bulan Oktober 2022, NPL BPR di wilayah Cirebon mencapai 12 persen," kata Kepala OJK Cirebon Fredly Nasution di Cirebon, pada hari Rabu 21 Desember 2022, pada saat kegiatan Media Briefing di kantor OJK Kota Cirebon tepatnya di Jalan Dr. Cipto Mangunkusumo.
Ia juga menambahkan bahwa di Wilayah Cirebon yang terdiri dari Kabupaten atau Kota Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan, terdapat 19 BPR yang dibawah pengawasan OJK Cirebon.
Menurutnya bahwa dari jumlah itu, ada empat BPR yang mengalami penurunan pendapatan, sedangkan sisanya masih dalam kategori wajar, dan bahkan mendapatkan laba.
Baca Juga: Intip Tradisi Unik Peringatan Hari Ibu dari Berbagai Negara di Dunia
Ia juga menjelaskan NPL BPR yang mencapai 12 persen itu, tercatat tinggi bila dibandingkan dengan rata-rata tingkat Provinsi Jawa Barat yang berada pada kisaran 11,24 persen.
"Sedangkan secara nasional NPL BPR berada di angka 8,66 persen, sehingga tingkat NPL BPR di wilayah Cirebon menjadi yang tertinggi," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Fredly menambahkan bahwa penyaluran kredit BPR di wilayah Cirebon sampai Oktober 2022 mencapai Rp2,25 triliun atau 15,94 persen, dari kredit yang disalurkan oleh BPR di Jawa Barat.
Baca Juga: Momen Peringatan Hari Ibu, Ini 15 Kata Mutiara dari Para Tokoh untuk Ucapan pada Ibu
"Sedangkan secara nasional penyaluran kredit BPR di Cirebon di angka 1,97 persen dari total penyaluran BPR nasional mencapai Rp128,32 triliun," tambahnya.
Ia mengungkapkan juga terdapat beberapa BPR di wilayah Cirebon pada 2022, yang mana mengajukan izin untuk mengembangkan IT, serta mendukung kolaborasi dengan fintech.