CIREBON, KLIKAKTUAL.COM – Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Argasunya menjadi pilot project dalam pemanfaatan lahan tidur menjadi lebih produktif dengan menanam jagung. Hasil panen jagung perdana dilakukan di RW 4 Surapandan, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti dihadiri oleh Wakil Walikota Cirebon, Dra Hj Eti Herawati, Jumat (24/6).
Dikutip dari situs cirebonkota.go.id , Eti menilai, percontohan pemanfaatan lahan tidur yang dilakukan oleh Gapoktan berhasil. Karena hanya 50 hari tanam jagung sudah bisa panen dan hasilnya baik.
“Artinya, pilot project Gapoktan yang dikembangkan berhasil. Terlebih jagung yang tumbuh hasilnya sangat bagus,” kata Eti usai menghadiri kegiatan tersebut.
Eti mendorong Gapoktan mengembangkan cocok tanam lainya seperti singkong dan padi. Sebab teknik yang dilakukan sangat menghemat biaya produksi, kemudian pengelolaan bisa dilakukan bersama-sama.
“Kami sudah sampaikan, ke depan diupayakan Gapoktan agar bisa menanam selain jagung, misalnya padi dan singkong,” katanya.
Selain itu, Eti menyarankan, agar limbah jagung bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak. Upaya ini, untuk mengurangi sampah pertanian. Sehingga tidak ada limbah yang terbuang.
“Daun dan batang jagung pascapanen masih bisa dimanfaatkan atau bisa diolah kembali menjadi pakan ternak,” ujarnya.
Sementara itu, Pembina Gapoktan Kelurahan Argasunya, Ruliyanto SSTP mengatakan, metode tanam jagung sampai panen ini menggunakan konsep kembali ke alam.
“Kami gunakan pupuk alami, bukan kimia. Sehingga biaya produksi yang dipakai sangat hemat,” jelasnya.
Rencananya, sambung Ruli, metode ini akan disosialisasikan kepada anggota Gapoktan. Selain itu metode penggunaan pupuk alami akan diterapkan saat menanam padi dan singkong.
“Kami berharap metode kembali ke alam bisa menjadi ikon baru sebagai wujud ketahanan pangan berbasis masyarakat,” katanya.
Pihaknya berterimakasih kepada Pemda Kota Cirebon yang turut memberikan perhatian. “Kita pastikan agar metode ini bisa dilakukan oleh semua anggota Gapoktan,” katanya.