daerah

Cuaca Berubah Cepat, Pemkot Cirebon Siapkan Langkah Antisipasi

Jumat, 17 September 2021 | 10:32 WIB
Sekda Kota Cirebon, Agus Muyadi. (Humas Pemda Kota Cirebon)

 

CIREBON, Kilaktual.com – Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi ada 27 provinsi di Indonesia yang berpotensi mengalami hujan lebat tinggi mulai tanggal 13-20 September. Di wilayah, Jawa Barat salah satu yang kemungkinan terdampak adalah Kota Cirebon.

Menurut BMKG, potensi cuaca ekstrem ini disebabkan oleh adanya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby Ekuatorial, dan gelombang Kelvin. Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Drs Agus Mulyadi MSi mengaku cukup kaget melihat situasi cuaca yang berubah begitu drastic di Kota Cirebon maupun sekitarnya. Pasalnya, di Kota Cirebon sendiri pada tahun lalu memang bulan September 2020 belum mengalami musim hujan. Namun sekarang rasanya cuaca lebih maju.

“Kita juga melihat cukup kaget juga karena memang biasanya kalau dilihat dari fenomena alam tahun lalu kan bulan September itu belum. Tapi sekarang malah cuaca sepertinya maju. Saya melihat cuaca bulan ini akan lebih ekstrim,” kata Agus.

Untuk itu juga, Sekda akan segera mempersiapkan segala hal terkait penagnanan penanggulangan bencana menghadapi musim pancaroba dan musim hujan. Seperti permasalahan seperti banjir dan lainnya. Nantinya, Pemkot juga akan terus berkomunikasi dengan dinas-dinas terkait.

“Kita akan lihat persiapan kita penanggulangan bencana dan titik-titik mana yang biasa menjadi bagian dari genangan air. Masih kita koordinasikan dengan PUPR untuk mengambil langkah-langkah. Minimal genangan itu tidak berlangsung lama, cepat surut,” ungkap Gusmul -sapaan akrab Sekda-.

Terkait hujan yang terjadi semalaman pada Selasa (14/9) kemarin, Sekda mengaku cukup kaget dengan hujan yang terjadi bahkan sampai-sampai membuat Jalan Cipto Mangunkusumo tergenang. Sehingga, pihaknya akan memetakan titik-titik banjir tersebut.

“Nanti kita petakan. Cukup kaget juga sih hujannya bisa besar sekali. Tapi terus kemarin lumayan Jalan Cipto,” ujar Agus.

“Untuk Kelurahan Kalijaga yang sering banjir. Nanti kita akan kooridnasikan dengan PUPR, LH dan Perkim. Kita akan kroyok di hilir besok hari Sabtu nanti,” tambah Agus.

Namun demikian, Pemerintah Kota Cirebon belum dapat melakukan normalisasi secara besar-besaran terhadap drainase ataupun kali yang menjadi tanggungjawab Pemkot. Pasalnya, anggaran untuk normalisasi dari Provinsi terkena refocusing. Sehingga, harus dialihkan untuk penanganan yang lain di Jabar.

“Normalisasi drainase dan kali kita berharap dapat dari bantuan provinsi untuk pembelian alat berat. Tapi ternyata anggarannya direfocusing oleh provinsi. Nanti pemeliharaan akan tetap berjalan dengan koordinasi yang baik," katanya. ***

Tags

Terkini

Awal Mula Terpecahnya Kesultanan Cirebon

Jumat, 1 Agustus 2025 | 00:03 WIB