JAKARTA, Klikaktual.com - Dalam beberapa hari terakhir, wilayah Cirebon dan sekitarnya tengah dilanda cuaca panas yang ekstrem.
Suhu udara yang meningkat dengan signifikan membuat banyak warga mengeluhkan teriknya sinar matahari dan hawa lembap yang menyengat, terutama di wilayah pesisir utara Jawa Barat.
Banyak warga mengaku, panas kali ini terasa jauh lebih tinggi dibanding hari-hari biasanya.
Prakirawan cuaca BMKG Kertajati, Dian Angraeni, menjelaskan, fenomena panas yang ekstrem ini terjadi akibat posisi semu matahari yang kini berada di selatan garis ekuator sehingga kondisi ini membuat wilayah Jawa, termasuk Cirebon, menerima paparan sinar matahari secara lebih langsung.
Baca Juga: Kreator Konfirmasi Tidak Ada Versi Live Action Untuk Animasi Kpop Demon Hunters
"Saat ini posisi matahari sedang berada di atas wilayah Jawa bagian selatan. Akibatnya, intensitas penyinaran meningkat dan suhu udara terasa lebih panas," Jelas Dian Angraeni
Selain itu, faktor minimnya tutupan awan di wilayah Jawa juga berperan dalam menpeningkata suhu.
Dengan langit yang relatif cerah, sinar matahari pun tidak terhalang sehingga menyebabkan kondisi siang hari terasa lebih terik dibandingkan biasanya.
BMKG juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap dampak cuaca panas dan angin kencang.
Baca Juga: klaim Sibuk Syuting Film Real, Kim Soo Hyun Bantah Berpacaran dengan Kim Sae Ron Saat Masih Minor
Warga juga disarankan untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan pada siang hari.
Memperbanyak konsumsi air putih agar tidak dehidrasi, menghindari pembakaran sampah atau lahan, serta gunakan pelindung diri seperti topi, payung, atau tabir surya saat beraktivitas di luar.
Sementara Cuaca panas di Cirebon berpotensi berlangsung beberapa hari ke depan. Pihak BMKG pun menghimbau masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dan keselamatan.