daerah

Komisi III DPRD Kota Cirebon Dorong Percepatan Realisasi Pelayanan Puskesmas 24 Jam

Kamis, 19 Juni 2025 | 10:55 WIB
DPRD Kota Cirebon Realisasi Pelayanan Puskesmas 24 Jam  

 

KLIKAKTUAL.COM - Komisi III DPRD Kota Cirebon, mendorong percepatan realisasi pelayanan Puskesmas 24 jam serta pembangunan penanda visual kota.

Hal itu disampaikan melalui rapat kerja Komisi III bersama lintas sektoral. Rapat tersebut dihadiri langsung Walikota Cirebon Effendi Edo, Ketua DPRD Kota Cirebon Andrie Sulistio, Ketua Komisi III DPRD Yusuf dan sejumlah kepala perangkat daerah.

Sejumlah perangkat daerah yang hadir yaitu, Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), serta BKPSDM.

Ketua Komisi III DPRD Kota Cirebon, Yusuf menyampaikan pentingnya membangun gerakan bersama lintas instansi, untuk menjawab kebutuhan masyarakat sekaligus memperkuat wajah kota Cirebon ke depan.

"Kami sudah konsultasi dengan Walikota, bahwa DPRD sebagai mitra sejajar dengan eksekutif, perlu segera menyikapi dua isu penting yaitu pelayanan Puskesmas 24 jam dan pengembangan visual kota berbasis budaya dan pariwisata," ujar Yusuf, dikutip dari lamam resminya, pada hari Kamis 18 Juni 2025.

Ia menyebut, inisiatif tersebut merupakan kelanjutan dari rapat-rapat kerja sebelumnya dengan mitra kerja, terutama Dinkes dan Disbudpar.

"Pembangunan Cirebon tidak bisa sendiri, perlu kolaborasi pemerintah, akademisi, pelaku usaha. Harapannya tahun depan sudah bisa mulai berjalan,” imbuhnya.

Fokus Puskesmas 24 Jam, Mulai dari Gunungsari

Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Cirebon dr Siti Maria Listiawaty menjelaskan, Puskesmas dengan layanan 24 jam sangat dibutuhkan.

Namun saat ini masih dalam tahap kajian terutama dari sisi sumber daya manusia (SDM).

"Untuk tahun 2025 sampai 2026, kami fokus pada satu puskesmas yang strategis, yaitu Puskesmas Gunungsari yang terletak di pusat kota. Secara sarana prasarana cukup memadai, tinggal pemenuhan tenaga medis yang menjadi tantangan utama," ujarnya.

Maria juga mengatakan, jumlah dokter umum di puskesmas pun masih terbatas, sedangkan pelayanan kesehatan tidak hanya pemeriksaan kesehatan di dalam gedung, seperti sosialisasi kesehatan di lingkungan masyarakat.

"Jumlah dokter umum kita juga masih terbatas, rata-rata 2 atau 3, bervariatif. Sedangkan kita melihat di daerah lain diisi 6 dokter umum," jelasnya.

Di sisi lain, Kepala Disbudpar Kota Cirebon Agus Sukmanjaya menjelaskan, bahwa pembangunan penanda visual kota sudah memasuki tahap lanjutan.

Halaman:

Tags

Terkini

Awal Mula Terpecahnya Kesultanan Cirebon

Jumat, 1 Agustus 2025 | 00:03 WIB