SURABAYA, Klikaktual.com - Awal tahun 2024 Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyampaikan bahwa ketersediaan stok dan harga pangan di Surabaya masih aman. Namun ada tiga komoditas yang perlu diwaspadai akan mengalami kenaikan harga yaitu telur, ayam dan tomat.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopumdag) Kota Surabaya, Dewi Soeriyawati mengutarakan, bahwa sudah ada warung Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk memantau harga, mengontrol dan stok bahan pangan supaya tidak melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET)
“Harga di pasar masih cukup stabil dan aman, kami juga berkolaborasi dengan Bulog. Kami juga secara rutin menggelar operasi pasar untuk memastikan ketersediaan stok minyak, gula, maupun beras sehingga tidak ada harga yang berbeda,” ucap Dewi melalui keterangan pers Diskominfo Kota Surabaya pada Jumat (19/01/2024).
Baca Juga: Prediksi Skor dan Susunan Pemain Villarreal vs Mallorca di La Liga Spanyol
Dalam satu bulan Dewi mengaku bahwa dia selalu memantau grafik harga setiap minggu, untuk mengetahui stok bahan pokok menipis, atau harga yang menunjukkan kenaikan. Pemkot Surabaya juga melakukan kerjasama dengan daerah surplus agar dapat mensuplai kebutuhan.
“Jadi kami tahu posisi beras, gula, maupun sayuran dalam keadaan aman. Kami sudah perhitungkan semuanya, karena setiap minggu kami selalu melihat grafiknya,” ungkap Dewi.
Selain memantau grafik harga cara lain yang dilakukan adalah melakukan operasi pasar setiap dua minggu sekali dan memantau harga melalui layar monitor yang terpasang di pasar.
“Agar konsumen mengetahui harga bahan pokok lewat layar monitor sehingga mereka tidak dibohongi oleh pedagang,” imbuh Dewi Soeriyawati.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya Antiek Sugiharti juga mengutarakan, bahwa Surabaya masih dalam posisi grade satu yang artinya ketersediaan dan kebutuhan bahan pokok relative aman.
“Tapi kami selalu di atas (grade) mencapai 1,3 bisa 1,4 dan bervariasi. Artinya, ketersediaan cukup untuk kebutuhan satu kota dalam satu bulan dan masih ada kelebihan. Jadi kebutuhan bahan pokok di awal tahun aman,” ungkapnya.
Menurutnya dari hasil pemantauan dan pendataan bahwa harga cabai, bawang merah dan bawang putih mengalami penurunan. Sedangkan harga tomat, telur dan ayam, terdapat indikasi naik.
“Tapi kecil jadi tidak terlalu signifikan, jadi kami melihat bahwa trendnya (kenaikan) tidak hanya di Surabaya, ini hampir di seluruh kabupaten atau kota. Kami bersama TPID rutin melakukan pengawasan sehingga ketika ada indikasi akan ada kenaikan bahan pokok, kami mencari distributor daerah asal, agar bisa mensuplay di Surabaya,” ucap Antiek.
Antiek juga menegaskan bahwa Pemerintah Kota Surabaya sudah mengantisipasi hingga menjelang puasa dan lebaran dengan operasi pasar murah.
“Ada pula program SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pasar), untuk memastikan ketersediaan beras lewat operasi pasar. Itu dilakukan untuk stabilitas harga pangan dan bisa melalui warung TPID,” imbuhnya.