Baca Juga: Si Paling Curigaan, 5 Zodiak Ini Selalu Cemas Pasangannya Selingkuh
Kemenkes menyebutkan jika stigma dan diskriminasi terhadap keluarga dan penderita kusta merupakan salah satu tantangannya.
Oleh karena itu, seluruh pihak terkait diharapkan bisa memberikan informasi yang komprehensif dan seluas-luasnya agar masyarakat dapat memperoleh informasi yang tepat dan benar tentang kusta.
Kemenkes menghimbau seluruh stakeholders dan seluruh lapisan masyarakat, termasuk orang yang pernah mengalami penyakit ini untuk menyerukan diakhirinya stigma dan diskriminasi kusta.
Kemenkes juga memberikan pesan kepada masyarakat supaya tidak takut dengan Kusta karena penyakit tersebut dapat disembuhkan dan tidak mudah menular asalkan diobati sedini mungkin sehingga terhindar dari kecacatan.
Baca Juga: Ini Karakter Seseorang Berdasarkan Shio, Wajib Tahu!
Penanganannya bisa dengan cara deteksi dini yang merupakan hal penting agar pasien dapat segera diobati.
Apabila seseorang pernah mengalami Kusta dan memiliki disabilitas baik itu mata, tangan, kaki maka perlu diberdayakan agar kualitas hidupnya menjadi lebih baik.
Upaya pengentasan Kusta dapat dilakukan dengan mekanisme testing, tracing dan treatment yang optimal.
Dimulai dari penemuan penderita kusta, lalu diberikan pengobatan dini sebelum terjadinya kecacatan, khususnya di fasilitas pelayanan kesehatan.
Baca Juga: 5 Deretan Artis Papan Atas yang Suka Jajanan Pinggir Jalan, Sarwendah Salah Satunya
Hal yang tak kalah pentingnya, penderita kusta juga harus mendapatkan dukungan baik dari keluarga maupun lingkungan sosialnya.
Hal ini bermanfaat untuk meningkatkan kepercayaan diri penyandang kusta, sehingga mereka bisa kembali berdaya, aktif dan produktif.
Mengingat dampak stigma dan diskriminasi Kusta yang serius, dibutuhkan kesadaran semua pihak dalam menanganinya.***