Baca Juga: Ramalan Zodiak Virgo 8 Juli 2023, Anda Penuh Ide dan Inspirasi Hari ini
Untuk mendiagnosa antraks sapi pada manusia melibatkan evaluasi gejala klinis, riwayat paparan, dan pemeriksaan laboratorium.
Dokter dapat mengambil sampel dari lesi kulit, dahak, atau darah untuk melakukan tes laboratorium, seperti kultur bakteri atau tes serologis, untuk memastikan adanya infeksi antraks.
Sedangkan pengobatan antraks sapi melibatkan pemberian antibiotik yang tepat, seperti penisilin, segera setelah diagnosis ditegakkan.
Pengobatan harus dimulai sesegera mungkin untuk mengurangi risiko komplikasi dan kematian.
Pada beberapa kasus, terutama pada antraks inhalasi yang parah, perawatan di unit perawatan intensif (ICU) mungkin diperlukan. Selain antibiotik, pengobatan juga melibatkan perawatan simtomatik untuk mengurangi gejala dan mendukung pemulihan pasien.
Baca Juga: Jangan Hanya Seni Reog, Ini 5 Kuliner Khas Ponorogo yang Harus Kalian Tahu
Pencegahan antraks sapi melibatkan tindakan yang tepat untuk menghindari paparan terhadap hewan yang terinfeksi dan produk-produk hewan yang terkontaminasi.
Beberapa langkah pencegahan yang penting meliputi:
1. Vaksin antraks tersedia untuk hewan ternak dan juga dapat diberikan kepada pekerja di bidang pertanian atau laboratorium yang berisiko tinggi terkena paparan.
2. Penanganan Hewan, hindari kontak langsung dengan hewan yang mati mendadak atau menunjukkan gejala antraks. Proses penanganan dan pemusnahan hewan yang mati harus dilakukan dengan hati-hati.
3. Pengolahan Produk Hewan, pastikan daging dan produk hewan lainnya dimasak dengan baik sebelum dikonsumsi. Hindari mengonsumsi daging yang berasal dari hewan yang mati mendadak atau mencurigakan.
Baca Juga: Sebelum King The Land, Ini 4 Drama Korea Lain yang Dibintangi Im Yoon-Ah
4. Kebersihan dan Perlindungan Pribadi Ikuti, praktik kebersihan yang baik, seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah kontak dengan hewan atau produk-produk hewan.
Gunakan perlindungan pribadi, seperti masker dan sarung tangan, ketika berinteraksi dengan bahan yang berpotensi terinfeksi.