Saat Andin mengatakan jika dia adalah peneror itu, Iqbal langsung saja lari dan berhasil kabur dari kejaran Riza.
Baca Juga: Temui Massa GMBI, Walikota Cirebon: Mereka Mengoreksi Pemda Dalam Mengambil Kebijakan
Riza segera melaporkan kejadian itu pada Aldebaran yang langsung memerintahkan Riza tetap wasapada dan menjaga anak istrinya dengan baik.
Aldebaran jelas saja cemas karena dia pun baru saja mendapatkan kabar mengejutkan.
Aldebaran curiga dengan keadaan Mama Rosa yang tak keluar kamar untuk sarapan.
Saat datang menghampirinya ke kamar, Mama Rosa terlihat pucat dan demam.
Aldebaran khawatir dan bertanya apa yang terjadi. Karena dia melihat panggilan dari Pak Sanusi malam tadi di handphone mamanya.
Baca Juga: Hari Ini National I Love You Day, Ayo Ungkapkan Rasa Sayangmu kepada yang Terkasih
Kecurigaan Aldebaran terbukti saat dia menelepon langsung Pak Sanusi. Dia menanyakan perihal teleponnya semalam pada Mama Rosa.
Pak Sanusi mengaku tak merasa menelepon Mama Rosa. Tetapi dia menjelaskan jika dirinya dipukul di kamar mandi sebuah mal pada malam itu.
Iqbal yang menelepon Mama Rosa menggunakan handphone Pak Sanusi langsung mengancam Mama Rosa.
Kemudian meminta Mama Rosa datang sendirian ke taman Kaswari pukul sembilan malam. Agar teror di keluarga Al Fahri bisa segera berakhir.
Baca Juga: Dua Demo di Kota Cirebon, Ada yang Dukung Walikota, Ada yang Menyoal Pinjam Pakai Lahan untuk FK UGJ
Selain itu, Iqbal juga berencana memberi tahu Mama Rosa kesalahan apa yang telah dilakukannya di masa lalu.
Langkah apa yang akan Aldebaran ambil untuk menjebak si peneror di taman Kaswari?
