Ikatan Cinta 8 Oktober 2021: Elsa Ngaku Dapat Perhatian Nino, Papa Surya Konfirmasi, Ternyata Faktanya Miris

SINETRON Ikatan Cinta 8 Oktober 2021 membuat penasaran para pemirsa. Mama Sarah dan Papa Surya mengunjungi Elsa di tempat rehabilitasi.

Saat Mama Sarah dan Papa Surya mengunjungi Elsa, puterinya itu terlihat bahagia. Elsa mengatakan jika saat ini Nino sudah perhatian padanya. Dia menitipkan manik-manik batu bertuliskan I Love You untuk Nino pada Mama Sarah.

Setelah kunjungannya bersama Mama Sarah ke Elsa, Papa Surya menelepon Nino untuk datang menemuinya di Coffee City. Nino pun datang bersama Chaterine.

Baca Juga: Viral Video Yusril Gandeng Hotman Paris, SBY-AHY Tak Tertolong? Cek Faktanya

Pada pertemuan itu, Papa Surya ingin menanyakan mengenai ucapan Elsa yang katanya saat ini Nino sudah lebih perhatian padanya.

Nino mengatakan pada mertuanya jika Elsa berhalusinasi tentang pemberian dan perhatian yang diberikan padanya. Mama Sarah dan Papa Surya pun seketika bersedih karena keadaan Elsa belum membaik.

Di tempat lain, Rendi cemburu melihat Chaterine yang terus menempel pada Nino. Di ruang meeting, Chaterine memberikan perhatiannya pada Nino.

Bahkan, Chaterine mengirimkan pesan pada Rendi jika dirinya saat ini tengah mengantar Nino bertemu dengan orang tua Andin.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 8 Oktober 2021: Boim Ngaku Mata-mata Iqbal, Nyaris Dihabisi Aldebaran

Pak Irvan akan datang ke rumah keluarga Al Fahri sesuai undangan Andin. Andin pun telah mempersiapkan untuk menyambut kedatangan omnya dengan memasak sup ayam.

Sementara itu, Boim sudah mengakui kalau dia selama ini jadi mata-mata Iqbal. Hal itu tak disia-siakan Aldebaran. Dia memakai Boim untuk menjebak Iqbal dan komplotannya.

Semula, Aldebaran berniat menghabisi Boim. Namun, setelah mendengar nasihat Mama Rosa, Aldebaran mengurungkan niatnya.

Keberadaan Boim justru memberi manfaat. Dipakai tameng untuk menjebak Iqbal. Agar keluar dari sarang persembunyiannya.

Baca Juga: Ikatan Cinta 8 Oktober 2021: Aldebaran Jebak Iqbal, Komplotannya Disandera, Boim Jadi Taruhan