Sinopsis Ikatan Cinta 18 September 2021: Mama Rosa Dapat Pesan Rahasia, Nekat Temui Si Peneror

Aldebaran mencari-cari keberadaan Jesica, tetapi tak ada seorang warga pun yang mengenal perempuan itu. Pencarian pun tak membuahkan hasil apa-apa.

Baca Juga: Dalang Utama Kudeta Berdarah G30S/PKI, Ini Tokoh Kunci Selain DN Aidit dan Letkol Untung

Lelaki tangan kanan si peneror yang mendengar percakapan mereka dari alat penyadap, merasa senang karena pencarian Aldebaran mengenai teror keluarganya tidak menghasilkan apa pun.

Andin memperlihatkan foto Mama Sofia yang sedang mengandung dirinya. Andin membayangkan jika mamanya masih ada pasti akan menemani dan mendampinginya saat melahirkan nanti. Mereka terlihat bahagia membayangkan itu.

Andin juga mengatakan jika Mama Rosa pun mengenal Mama Sofia. Mereka berkenalan saat di rumah sakit.

Baca Juga: Pahlawan Revolusi Indonesia yang Diculik, Disiksa dan Dibunuh dalam Kudeta Berdarah G30S/PKI

Aldebaran yang mendengar cerita itu bilang jika takdir itu unik. Mereka ternyata sudah dipertemukan saat Andin masih dalam kandungan.

Papa Surya begitu terpukul dan sedih melihat kondisi Elsa yang depresi. Dia kembali berhalusinasi tentang Nino dan terus menyebut nama suaminya.

Elsa sempat ingin kabur dari tempat rehabilitasi. Hal itu membuat Papa Surya makin terluka karena putrinya diabaikan oleh suaminya sendiri.

Baca Juga: Kabar Duka, Bintang Sinetron Ikatan Cinta, Arya Saloka Meninggal? Cek Kebenarannya

Mama Sarah yang juga khawatir dengan kondisi Elsa menelepon Papa Surya dan menanyakan keadaan putrinya.

Dia juga meminta Papa Surya untuk segera meminta Pak Bakti mengurus agar dia bisa menemani Elsa di tempat rehabilitasi.

Sementara itu, Rendi yang masih memikirkan tentang kejadian tujuh tahun lalu, saat Bela, calon istrinya tiba-tiba saja pergi bersama keluarganya dari Jakarta tanpa alasan yang pasti. Bahkan, handphone-nya pun tak bisa dihubungi.

Baca Juga: Mengerikan! Ini 5 Pemimpin Paling Kejam Sepanjang Sejarah Dunia, Melawan Langsung Eksekusi

Nino sudah bisa berjalan normal ke kantornya. Ketrin yang melihat itu ikut senang dengan perubahan Nino yang gigih berjuang untuk bisa kembali berjalan.