Jesica seketika histeris dan berteriak ketakutan saat melihat Papa Chandra di hadapannya.
Entah mengapa hal itu bisa terjadi. Apakah Jesica memiliki trauma masa lalu tentang laki-laki? Ataukah dia mengenal Papa Chandra?
Sementara Papa Chandra sendiri merasa heran dengan sikap Jesica yang tiba-tiba lari ketakutan dan menyuruh pergi saat melihatnya.
Baca Juga: DPR Geram, Desak Pemerintah Usut Tuntas Kasus Penyerangan Nakes di Papua
Jesica segera melarikan diri ke kamar dan bersembunyi di bawah kursi. Papa Chandra merasa pernah mendengar nama Jesica, tetapi dia lupa di mana.
Nino diantar Papa Chandra menjenguk Elsa di tempat rehabilitasi. Elsa terlihat senang dengan kedatangan Nino yamg membawakan cheese cake kesukaannya. Elsa meminta Nino untuk makan cheese cake di taman. Mereka saling menyuapi, membuat Elsa bahagia.
Ketika waktu berkunjung habis, Nino harus pulang, tetapi Elsa memaksa ingin ikut dengan Nino.
Dokter menyarankan agar Elsa packing terlebih dulu jika ingin pulang bersama Nino, Elsa pun menurut. Elsa akan tenang yang penting itu berhubungan dengan Nino.
Merasa dibohongi, Elsa mengamuk dan berteriak-teriak minta dilepaskan karena dia akan pulang dengan Nino. Karena histeris, akhirnya Elsa dimasukkan ke ruang merenung.
Neneng dan Jesica yang mengetahui Elsa dikurung, segera mendatanginya dan Jesica menyuruh Elsa bersikap tenang agar segera dikeluarkan dari sana.
Baca Juga: Orangtua Wajib Tahu, Begini Cara dan Syarat Membuat Kartu Identitas Anak
Riki sudah keluar dari tahanan berkat remisi yang dia dapatkan. Karena khawatir akan dihabisi suruhannya Felix, Riki pun meminta Om Martin dan Rafael menyewa bodyguard untuk menjaganya. Mereka pun pulang dikawal para bodyguard.
Di tengah jalan, mobil mereka dihadang mobil bak terbuka dan diserang sekumpulan preman yang ternyata adalah orang suruhan Felix.