Ia juga membagikan pengalamannya menjadi satu-satunya pembicara dari Indonesia dalam forum internasional pasca-Muktamar Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Makassar.
"Lima pembicara, dari Jepang, Australia, Singapura, Malaysia, dan saya dari Indonesia. Saya sampaikan materi tentang film sebagai media ilmiah dalam memengaruhi masyarakat, pakai bahasa Inggris," ungkapnya.
Tak hanya di forum formal, dalam dua tahun terakhir Cholidi juga aktif mengisi sembilan kegiatan dakwah dan diskusi di berbagai komunitas.
Termasuk restoran milik diaspora, dengan menyampaikan pesan-pesan dakwah menggunakan bahasa Inggris.
"Saya ingin sampaikan ke teman-teman, jangan takut masuk media. Jadi artis, jadi aktor, jadi influencer boleh. Tapi tujuannya harus dakwah. Dakwah harus menyentuh ruang digital, ruang publik, ruang visual," ujarnya.***