TASIKMALAYA, Klikaktual.com - Setelah mendapat support PT Pertamina, bordir khas Tasikmalaya mulai menarik perhatian pasar domestik dan siap go internasional. Balutan warna dan corak bordirnya, memiliki nilai seni tinggi dan menyebabkan ketertarikan bagi yang melihatnya.
Dewi Harti Nugrahani adalah salah satu sosok yang membuat bordir Tasikmalaya menjadi booming dan dikenal masyarakat luas. Sejak tahun 2006, Dewi yang lahir dari keluarga perajin bordir, kerap memproduksi pernak-pernik dan busana bordir rumahan. Dari pengalaman dan support PT Pertamina, Dewi termotivasi go internasional.
“Saya memang sudah memiliki basic dari orangtua. Makanya memang tertarik untuk membuat usaha sendiri. Inginnya agar kota kelahiran saya ini bisa punya seni khas yang terkenal dan go internasional,” ungkapnya seperti dikutip laman pertamina.com, Senin (2/8/2021).
Sejak bermitra dengan Pertamina melaui Marketing Regional Jawa Bagian Barat, saat ini Dewi sudah memiliki toko display produknya sendiri.
Baca Juga: Indonesia Kirim Bantuan Banjir Rp224 Miliar ke China? Yang Benar Saja!
Baca Juga: Kematian Covid-19 di Jateng Tertinggi Nasional, PKS Minta Ganjar Lakukan 3 Hal Ini
Berlokasi di Kelurahan Talagasari, Kawalu, Tasikmalaya, Haryati Collection sudah memproduksi lebih dari 40 jenis produk handy craft kain perca dan busana muslim bordir yang diproduksi dengan apik.
“Meski pandemi ini berdampak terhadap usaha kami, namun kini bordir saya semakin berkembang. Mulai dari peningkatan skill bagi karyawan, penambahan pekerja, perluasan pasar domestik, dan kesempatan untuk ikut mempromosikan karya-karya kami di berbagai ajang pameran nasional. Bersyukur sekali bisa jadi mitra binaan Pertamina,” papar Dewi.
Dia mengaku, kini omset usahanya kian melesat dibanding ketika awal memulai usahanya. Usaha kecil miliknya kini dapat meraih keuntungan rata-rata Rp30 juta setiap bulannya. Fakta ini semakin memotivasi dirinya untuk terus memperluas pangsa pasar bordir.
“Cita-cita saya memang bukan hanya membawa seni bordir sampai di pasar domestik saja. Tapi bordir Tasik ini harus go internasional,” tandas dia.
Sementara itu, Unit Manager Communication & CSR MOR III Eko Kristiawan mengatakan, program kemitraan antara Pertamina dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) seperti bordir Tasikmalaya ini, memang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil di sekitar wilayah operasi Pertamina, agar menjadi tangguh dan mandiri.
“Ini jadi strategi kami agar UMKM bisa naik kelas. Mitra binaan kami dibimbing dan diberikan pelatihan intensif mengenai produksi dan promosi. Kami berharap program ini dapat memberikan multiplier effect bagi kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah operasi Pertamina,” terangnya.
Melalui Program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil, Pertamina terus berupaya menggerakan ekonomi masyarakat melalui pembinaan usaha mikro kecil, agar dapat berkembang dan mandiri. Serta turut mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) poin 8 yaitu menyediakan pekerjaan yang layak dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Pihaknya terus mendukung para pelaku Usaha Kecil Menengah (UMK) agar bisa terus bertahan di tengah pandemi Covid-19, dan bisa berpartisipasi dalam pameran offline/online yang diadakan perusahaan karena menjadi salah satu ajang promosi untuk mendapatkan pembeli, baik dari dalam maupun luar negeri.