travel-lifestyle

Enak tapi Berbahaya Bagi Tubuh: Mie Instan Campur Nasi

Jumat, 24 September 2021 | 18:20 WIB
Ilustrasi Mie Instan (Pixabay/Half_Rain. )

JAKARTA, Klikaktual.com - Nasi merupakan salah satu makanan utama orang Indonesia. Tidak heran jika ada istilah "belum makan kalau belum makan nasi."

Kebiasaan mengonsumsi nasi ini seringkali dipadukan dengan makanan berat lain. Yang paling favorit tentu saja mie instan. Hujan-hujan makan Mie instan campur nasi? Hmmm...kebayang kan nikmatnya.

Eits, tapi tunggu dulu. Kebiasaan mencampur nasi dengan mie instan meski enak justru bisa menimbulkan bahaya kesehatan.

Dikutip dari Pikiran Rakyat, berikut bahaya mengonsumsi mie instan campur nasi.

Baca Juga: Temui Dubes Arab Saudi, Kemenag Minta Suspen untuk Jamaah Umrah Indonesia Dicabut

1. Karbohidrat berlebih
Dalam satu 1 centong nasi (100 gram) terdapat 152 kalori. Sedangkan di dalam satu bungkus mi instan biasanya terdapat 350 kalori.

Jika dikonsumsi secara bersamaan, maka asupan kalori yang akan masuk ke dalam tubuh bisa mencapai angka 500 kalori. Bahkan, jika kebiasaan ini dilakukan secara terus-terusan akan menyebabkan obesitas.

2. Adanya Kerusakan Jantung
Obesitas berlebih tadi bisa menyebabkan munculnya penyakit lain. Salah satunya adalah kerusakan pada jantung.

Tak hanya itu saja, obesitas juga bisa menyebabkan penyakit lainnya seperti kanker.

Karbohidrat yang dikonsumsi akan dicerna kembali menjadi glukosa, kemudian hormon insulin akan bekerja untuk membantu glukosa masuk ke dalam sel-sel tubuh yang dapat diubah menjadi energi.

Tapi jika terlalu banyak, kadar glukosa yang diserap oleh tubuh malah akan berubah jadi gula. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya diabetes karena kandungan gula yang ada di dalam tubuh cukup tinggi.

Baca Juga: Polri Gagalkan Penyelundupan 122.100 Benih Lobster, Ringkus 4 Tersangka

3. Merusak Pankreas
Kadar gula yang tinggi pada tubuh berbahaya jika berkaitan dengan fungsi kerja pankreas.

Hal tersebut terjadi karena pankreas jadi bekerja lebih keras daripada biasanya. Ia bisa mengalami kerusakan dan sulit untuk menghasilkan hormon insulin.

Halaman:

Tags

Terkini