Jakarta, Klikaktual.com - Hari Valentine yang dirayakan setiap tanggal 14 Februari di negara-negara barat mulai dilirik oleh masyarakat Indonesia. Sebenarnya, bagaimana hukum merayakan Hari Valentine dalam Islam?
Tak sedikit orang yang mulai mencari tau serba serbi Hari Valentine. Salah satunya mengenai hukum merayakan Hari Valentine dalam Islam. Berikut ini Klikaktual.com merangkum penjelasannya untuk Anda.
Hukum Merayakan Hari Valentine dalam Islam
Baca Juga: Vonis Mati Ferdy Sambo, Mahfud MD: Vonisnya Sesuai dengan Rasa Keadilan
Merangkum berbagai sumber, Nabi Muhammad SAW melarang umat Islam meniru kebiasaan agama lain, apalagi itu datang dari orang-orang kafir. Termasuk Hari Valentine.
Hal ini sesuai dalam hadis riwayat HR Abu Daud dan Ahmad di bawah ini.
"Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu 'anhuma, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, 'Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka'." (HR Abu Daud dan Ahmad)
Suatu hari ketika Nabi Muhammad dan kaum Muhajirin hijrah ke Madinah, beliau ditemukan penduduk di kota itu hanya memperingati dua hari raya, yaitu Mihrajan dan Nairuz.
Baca Juga: Divonis Hukuman Mati, Hakim Sebut Ferdy Sambo Berbelit-belit dan Tidak Mengakui Perbuatannya
Nabi Muhammad kemudian bersabda untuk mengingatkan kaum Muhajirin dan penduduk Madinah lainnya, terutama yang sudah memeluk agama Islam, seperti yang diungkapkan dalam HR. Ahmad, Abu Daud, dan Nasa’i:
"Saya mendatangi kalian dan kalian memiliki dua hari raya, yang kalian jadikan sebagai waktu untuk bermain. Padahal Allah telah menggantikannya dengan dua hari raya terbaik untuk kalian; Idul Fitri dan Idul Adha." (HR. Ahmad, Abu Daud, dan Nasa’i)
Melalui dua hadis di atas, Nabi Muhammad SAW sudah memberi petunjuk dengan jelas, perayaan apa saja yang dilakukan dalam agama Islam dan mengatur untuk tak mengikuti perayaan lain termasuk Hari Valentine.
Baca Juga: Cara Menunjukkan Cinta dan Kasih Sayang di Hari Valentine Tanpa Menghabiskan Banyak Uang
Sejarah Hari Valentine yang bertentangan dengan ajaran agama Islam juga menjadi rujukan, mengapa umat muslim tak ikut merayakan Valentine.
Dalam sejarahnya, Hari Valentine di bulan Februari adalah upaya untuk "mengkristenkan" perayaan pagan Lupercalia.