religi

Teks Khutbah Jumat Singkat Hari Santri Nasional 2022 tentang Cara Jihad Masa Kini

Kamis, 20 Oktober 2022 | 18:07 WIB
Khutbah Jumat. Teks khutbah Jumat membahas Hari Santri Nasional 2022 (freepik.com/author/freepik)

Klikaktual.com - Tidak terasa sebentar lagi Hari Santri Nasional 2022 akan disemarakkan.

Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 menteri, Hari Santri Nasional tahun 2022 jatuh pada hari Sabtu, tanggal 22 Oktober 2022.

Tersedia teks khutbah Jumat menyambut Hari Santri Nasional 2022 tentang cara jihad masa kini dalam artikel berikut.

Baca Juga: Saksikan Bioskop Triple Threat di Acara Trans TV pada Kamis 20 Oktober 2022

Khutbah Jumat termasuk rangkaian dari ibadah salat Jumat berisi nasihat, ajakan, informasi, dan peringatan kepada jamaah.

Dikutip Klikaktual.com dari Nu Online, berikut teks khutbah Jumat menyambut Hari Santri Nasional tentang cara jihad masa kini.

Khutbah Pertama

Baca Juga: 14 Ucapan Selamat Hari Santri Nasional 2022 untuk Dibagikan Nanti 22 Oktober

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَافِ الأَنْبِيَاءِ وَالمرْسَلِيْنَ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

أما بعدُ فيا عباد الله أوصيكم وإيّاي نفسي بتقوى الله حقّ تقاته فقد فاز المتقون.

Baca Juga: Saksikan Suara Hati Istri di Acara Indosiar pada Kamis 20 Oktober 2022

Amma ba’du …

Jamaah salat Jumat yang dirahmati Allah SWT

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam. Itulah nikmat terbesar yang Allah karuniakan kepada hamba-Nya. Semoga kita selalu berada dalam keadaan Iman dan Islam hingga akhir hayat kita.

Baca Juga: Saksikan Suara Hati Istri di Acara Indosiar pada Kamis 20 Oktober 2022

Tak lupa marilah kita bersama perkuat ketaqwaan kita kepada Allah SWT.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali Imran: 102).

Baca Juga: Saksikan Tayangan Lapor Pak di Acara Trans 7 pada Kamis 20 Oktober 2022

Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, yang menjadi panutan kita dan tiap sunnahnya selalu kita teladani…

Ma’asyirol muslimin rahimakumullah …

22 Oktober 2022 adalah peringatan Hari Santri. Pada tanggal dan bulan yang sama di tahun 1945, Hadratussyekh KH M Hasyim Asy’ari mencetuskan fatwa Resolusi Jihad.

Resolusi Jihad itulah yang menggerakkan seluruh elemen bangsa terutama para ulama dan santri untuk mempertahankan kemerdekaan dari agresi militer Belanda jilid dua yang membonceng Sekutu.

Hingga pada puncaknya terjadilah pertempuran yang luar biasa di Surabaya pada 10 November 1945 yang kemudian diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional.

Baca Juga: Link Nonton dan Sinopsis Love in Contract Episode 10 Sub Indonesia: Hubungan Sang Eun dan Ji Ho Terancam

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Pada waktu merebut dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia, para ulama dan santri berjihad dengan sinaan (senjata). Setelah kemerdekaan berhasil direbut dan dipertahankan, maka saatnya kini para santri melakukan jihad dengan bayaan (menyebarluaskan ilmu).

Marilah kita teladani Kiai Hasyim yang bukan hanya pejuang kemerdekaan tapi juga pejuang ilmu dan keaswajaan. Pondok Pesantren Tebuireng adalah bukti otentik dari jihaad bil bayaan yang beliau lakukan. Bentuk lainnya adalah puluhan karya tulis dalam berbagai bidang keilmuan Islam yang menjelaskan tentang ajaran dan nilai keislaman terutama keaswajaan dan ke-NU-an.

Baca Juga: Gus Miftah: Tradisi Maulidan Terjaga Berkat Adanya Nahdlatul Ulama

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Bertepatan dengan Hari Santri hari ini, dalam khutbah yang singkat ini, khatib akan menguraikan secara singkat beberapa butir pemikiran Kiai Hasyim Asy’ari tentang keaswajaan yang kami rangkum dari berbagi karya tulis beliau. Dengan mengetahui beberapa pemikiran Kiai Hasym, diharapkan kita dapat melanjutkan perjuangan keilmuan dan keaswajaan beliau.

Pertama, Kiai Hasyim Asy’ari menegaskan aqidah tanziih,yakni bahwa Allah tidak menyerupai sesuatu pun di antara makhluk-Nya, Allah bukan benda dan Mahasuci dari sifat-sifat benda, Allah tidak menempati tempat dan arah, serta tidak berlaku bagi-Nya peredaran masa.

 Baca Juga: 20 Ide Lomba Islami Hari Santri Nasional 2022, Cocok untuk Acara di Pesantren

Kedua, beliau menjelaskan kebolehan bertawasul dengan orang-orang shalih seperti para nabi, ahlul bait, dan para wali, baik ketika mereka masih hidup ataupun sesudah meninggal, bahkan beliau sendiri sering bertawassul dalam karya-karyanya.

Ketiga, beliau juga menegaskan bahwa melakukan perjalanan untuk ziarah ke makam Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam adalah termasuk sunnah yang disepakati oleh umat Islam dan perbuatan taat yang sangat agung serta memiliki keutamaan yang sangat dianjurkan. Beliau juga menganjurkan agar peziarah bertabarruk dengan melihat raudhah dan mimbar Nabi.

Keempat, KH Hasyim Asy’ari juga menegaskan kewajiban bermazhab bagi seseorang yang bukan mujtahid mutlak meskipun telah memenuhi sebagian syarat-syarat ijtihad. Mazhab yang bisa diikuti pada dasarnya adalah mazhab siapa pun asalkan pendirinya adalah seorang mujtahid mutlak. Karena memang para ulama mujtahid mutlak bukan hanya pendiri mazhab empat seperti Sufyan ats-Tsauri, Sufyan bin ‘Uyainah, Ishaq ibn Rahawaih dan lainnya.

Baca Juga: Market Angkring, Tempat Angkringan Murah Favorit Anak Muda Yogyakarta

Halaman:

Tags

Terkini

Tiga Teori Masuknya Islam di Indonesia

Selasa, 29 Juli 2025 | 13:24 WIB