JAKARTA, Klikaktual.com - Hari Raya Idul Fitri merupakan hari kemenangan bagi setiap muslim terlebih dalam menjalankan puasa apabila diterima oleh Allah SWT.
Dalam memaknai Idul Fitri ada baiknya tidak berlebihan baik dalam mengonsumsi makanan meski sudah tidak berpuasa maupun dalam menjaga setiap tutur kata dan perbuatan.
Saat menjalankan sholat Idul Fitri, terdapat ceramah atau khutbah yang disampaikan.
Berikut contoh khutbah/ceramah Idul Fitri yang singkat dan penuh makna.
Baca Juga: 5 Ide kegiatan untuk Bikin Suasana Lebaran Makin Berkesan
Hadirin jamaah shalat Id Rahimakumullah
Ada tradisi yang selalu ada di kalangan masyarakat Indonesia setiap kali hari raya Idul Fitri. Mereka beramai-ramai merayakannya dengan ekspresi suka cita yang meriah.
Sebagian besar menyebut Hari Raya Idul Fitri sebagai Hari Kemenangan. Meskipun seringkali kita sendiri ragu: benarkah kita sedang mengalami kemenangan? Kalaupun iya, kemenangan dari apa dan untuk siapa?
Sebenarnya orang itu dikatakan menang jika ia telah sukses mengalahkan sesuatu yang menjadi lawannya. Sesuatu itu bisa saja berupa hal-hal yang membelenggu, menjajah, menyerang, dan menindas. Dan musuh utama manusia selama puasa Ramadhan sebelum akhirnya merayakan Idul Fitri adalah hawa nafsu.
Baca Juga: 9 Ucapan Idul Fitri 2022 Terbaru, Ungkapkan Minal Aidin Wal Faizin Mohon Maaf Lahir Batin
Dalam suasana Idul Fitri ini, penting bagi kita semua untuk introspeksi tentang kualitas ketakwaan yang menjadi tujuan diwajibkannya berpuasa (la‘allakum tattaqûn) sebagaimana disebutkan dalam QS Al Baqarah 183.
Bulan Syawal menjadi ukuran bagi kita untuk memeriksa segenap ibadah, tingkah laku, dan sikap batin kita, apakah mengalami peningkatan mutu, biasa-biasa saja, atau justru mengalami penurunan.
Bagaimana tingkat kepekaan kita kepada sesama, terutama yang membutuhkan? Sudah seberapa jauh sifat riya, ujub, dengki, suka membual, dan bertindak tidak penting menghindar dari diri kita? Dan lain sebagainya.
Tantangan selanjutnya adalah mengungkapkan suka cita pada hari Lebaran dengan penuh makna. Bukan sebatas pesta kue hari raya, pamer busana, dan hura-hura. Suasana Idul Fitri sejatinya adalah suasana kemanusiaan.