Makna ini mengingatkan kita untuk tetap setia kepada prinsip-prinsip agama kita, mengikuti perintah-perintah Allah, dan menjaga kesucian hati dan pikiran kita dalam menjalani kehidupan.
Selanjutnya, Idul Adha juga berhubungan dengan kedermawanan dan solidaritas sosial. Setelah menunaikan ibadah haji di Mekah, para jamaah haji menyembelih hewan kurban sebagai tanda penghormatan terhadap peristiwa pengorbanan Nabi Ibrahim.
Tindakan ini mengajarkan kita tentang pentingnya berbagi dengan sesama, membantu yang kurang beruntung, dan memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat.
Puncak perayaan Idul Adha terjadi di Mekah, di mana jamaah haji menjalankan serangkaian ibadah seperti melontar jumrah, thawaf, dan wukuf di Arafah.
Baca Juga: Profil Zehra Gunes, Pemain Voli Turki yang Punya Paras Menawan, Kaya Model!
Setelah selesai menjalankan ibadah-ibadah tersebut, para jamaah haji menyembelih hewan kurban sebagai tanda penghormatan terhadap peristiwa pengorbanan Nabi Ibrahim.
Daging hewan kurban ini kemudian dibagikan kepada saudara-saudara yang membutuhkan, termasuk keluarga, tetangga, dan orang-orang miskin. Tindakan berbagi ini melambangkan sikap kepedulian sosial dan solidaritas dalam umat Muslim.
Selain pelaksanaan ibadah haji di Mekah, perayaan Idul Adha juga dilakukan di seluruh dunia oleh umat Muslim yang tidak menjalankan ibadah haji. Di banyak negara, terdapat tradisi salat Idul Adha di pagi hari dengan shalat Idul adha dan berkurban setelahnya.***