ragam

Sosok Sukitman, Saksi Mata Tragedi Berdarah G30S PKI di Lubang Buaya

Selasa, 27 September 2022 | 14:11 WIB
Mayjen Soeharto memimpin operasi penumpasan terhadap G 30 S PKI, yang akhirnya menemukan jenazah 7 perwira yang diculik berkat petunjuk Sukitman.

JAKARTA, Klikaktual.com- Sumur maut Lubang Buaya menjadi saksi bisu peristiwa berdarah G30S PKI.

Tidak banyak yang tahu siapa penemu sumur Lubang Buaya tersebut. Penemu sumur Lubang Buaya itu adalah polisi berpangkat II bernama Sukitman.

Sukitman merupakan laki-laki yang lahir di Desa Cimanggu, Pelabuhan Ratu, Jawa Barat. Ia menjadi saksi dikuburnya tujuh jenazah Perwira tinggi militer Indonesia ke dalam Lubang Buaya.

Baca Juga: Prediksi PSIM Yogyakarta vs Persela Lamongan di Liga 2, Susunan Pemain hingga Prediksi Skor

Pada saat itu Sukitman sedang menjalankan tugasnya melakukan patroli di kawasan Blok M. Tiba-tiba, Sukitman mendengar suara tembakan yang diikuti dengan serangkaian tembakan lain. Mengetahui hal itu, Sukitman bergegas menghampiri sumber suara dengan sepeda.

Ternyata lokasi penembakan itu adalah di kediaman Brigadir Jenderal DI Panjaitan. Kesaksian Sukitman membuat dirinya ikut diringkus gerombolan G30S PKI. Sukitman ikut diculik dan dibawa ke Lubang Buaya.

Tapi dia tidak berada tepat di depan Lubang Buaya. Dia disekap di bilik tempat para eksekutor membersihkan darah dari senjatanya.

Baca Juga: Prediksi Timnas Indonesia vs Curacao Leg Kedua: Shin Tae-yong Berpotensi Lakukan Rotasi

Diketahui jika gerombolan G30S PKI bolak balik menembakkan peluru ke dalam sumur. Menyaksikan aksi keji itu membuat Sukitman ketakutan.

Tapi dia ditenangkan oleh salah satu anak buah Letkol Untung. Sukitman lolos dari peristiwa menyeramkan tersebut. Sukitmanb kemudian dibawa ke Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma.

Setibanya di sana, Sukitman digiring ke Markas Resimen Cakrabirawa untuk diperiksa Letnan Kolonel Ali Ebram.

Sukitman menceritakan situasi pada saat itu. Usai pemeriksaan, Sukitman dibawa ke Cijantung untuk bertemu dengan Kolonel Sarwo Edhi Wibowo, Komandan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) untuk membantu RPKAD menemukan sumur Lubang Buaya.

Baca Juga: 8 Link Twibbon Terbaru Hari Kereta Api Nasional 2022, Desain Keren dan Tinggal Download

Akhirnya lokasi keberadaan jenazah pahlawan revolusi berhasil diketahui pada tanggal 3 Oktober 1965. Rombongan Mayor Subardi (Ajudan jenderal Ahmad Yani) bersama Sukitman sampai di desa lubang buaya pukul 11.40 WIB. Kendati demikian, lokasi sumur tempat pembuangan mayat para jenderal baru bisa ditemui sekitar pukul 13.00 WIB. Sumur Lubang Buaya diketahui tertimbun sampah dan tertutup pohon. ***

Halaman:

Tags

Terkini

14+ Ucapan Hari Ibu, Sederhana, Berkesan dan Penuh Makna

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:25 WIB