Baca Juga: Hadir Bimtek Kearsipan, Pj Sekda Dukung Penyelamatan dan Digitalisasi Arsip
Hal itu disebabkan oleh sikap kritis Soemitro terhadap kebijakan Soeharto. Salah satu kritik Soemitro yang membuat Soeharto marah adalah terkait dugaan korupsi dalam dana pembangunan.
Sehingga, ketegangan antara keluarga Soemitro dan Soeharto semakin memuncak pada tahun 1998, ketika terjadi krisis ekonomi, politik dan sosial yang mengguncang Indonesia.
Akhirnya pada tanggal 21 Mei 1998, Soeharto mengundurkan diri dari jabatan presiden setelah mendapat tekanan dari berbagai pihak, termasuk mahasiswa yang menduduki gedung MPR atau DPR.
Keluarga Soeharto menyalahkan Prabowo Subianto, yang saat itu menjabat sebagai panglima Kostrad, atas kejadian tersebut.
Baca Juga: Kisah Cinta Gibran Rakabuming dan Selvi Ananda, Sempat Tak Mendapat Restu dari Orang Tua
Mereka menuduh Prabowo tidak melakukan tindakan untuk menghalau mahasiswa dan bahkan terlibat dalam upaya menjatuhkan Soeharto.
Bersamaan dengan itu, Prabowo dan Titiek juga mengakhiri pernikahannya. Mereka berdua berpisah bukan karena tidak saling mencintai, tetapi karena keadaan yang memaksa mereka berdua untuk berpisah.
Itulah kisah cinta Prabowo Subianto dan Titiek Soeharto berpisah karena politik.***