pendidikan

SMA Muhammadiyah Depok Hanya Menerima 4 Siswa Baru

Rabu, 23 Juli 2025 | 16:32 WIB
Ilustrasi siswa SMA Negeri di Provinsi Sumatera Selatan yang mengikuti SPMB 2025 (Unsplash/Ed Us)


Depok, Klikaktual.com - SMA Muhammadiyah 1 Depok hanya menerima 4 siswa baru di tahun ajaran 2025/2026.

Menurut perwakilan sekolah, Fikria Irsyad, sempat tercatat lima pendaftar melalui jalur PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru). Namun, hanya empat yang hadir saat proses pembelajaran berlangsung. "Kalau berdasarkan data, ada lima pendaftar. Cuma yang datang hanya empat," paparnya.

Kondisi ini sangat jauh berbeda bila dirunut ke tahun-tahun sebelumnya. Umumnya, SMA ini mendatangkan puluhan siswa baru minimal 20an setiap tahun. Turunnya angka ini menjadi hal signifikan yang mencuri perhatian pihak sekolah.

Salah satu faktor utama penurunan pendaftar adalah kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan Kepgub Jabar No. 463.1/Kep.323‑Disdik/2025, kapasitas sekolah negeri ditambah menjadi 50 siswa per rombongan belajar. Kebijakan ini secara langsung mengalihkan perhatian orang tua untuk memilih sekolah negeri.

Baca Juga: Satria Arta, Eks Marinir TNI AL yang Kini Jadi Tentara Rusia Minta Pulang ke Indonesia

Beberapa media mendokumentasikan suasana kelas X di SMA Muhammadiyah 1 Depok, tampak sepi dan hanya berisi empat murid yang sedang mengikuti pelajaran matematika. Foto-foto dari salah satu sumber menggambarkan guru dan empat siswa di satu ruang kelas.

Tenaga pendidik dan staf sekolah mengungkapkan prosedur penerimaan siswa baru dan promosi telah dilaksanakan secara rutin dan maksimal. Mereka menyatakan bahwa tidak ada pengurangan upaya dari pihak internal sekolah untuk menarik calon siswa.

Fikria Irsyad menduga penambahan jumlah rombel dan daya tampung di sekolah negeri menyebabkan ketertarikan calon siswa dan orang tua untuk berpindah ke sekolah negeri, yang dianggap lebih menguntungkan dari sisi fasilitas dan biaya.

Baca Juga: Gerakan Indonesia Gelap dan #Kaburajadulu Didanai Koruptor?  

Fenomena ini memicu kekhawatiran serius di kalangan sekolah swasta. Mereka menilai kebijakan pemerintah berpotensi mematikan persaingan sehat antara sekolah negeri dan swasta, khususnya di kota seperti Depok.

Pihak sekolah berharap pemerintah dapat mengevaluasi dampak kebijakan tersebut terhadap keberlangsungan sekolah swasta. Upaya ini penting agar tidak terjadi dominasi sekolah negeri yang bisa menumbangkan eksistensi sekolah-sekolah berbasis keagamaan atau sosial masyarakat.

Minimnya jumlah pendaftar di SMA Muhammadiyah 1 Depok menjadi refleksi penting tentang dinamika pendidikan di era kebijakan zonasi dan kuota. Dibutuhkan solusi agar keberagaman opsi pendidikan tetap terjaga, sehingga siswa memiliki kebebasan memilih sekolah sesuai kebutuhan tanpa tekanan kebijakan yang berat sebelah. (syamsi wajkumar)

Terkini