TOKYO, Klikaktual.com -Helatan Olimpiade Tokyo 2020 sudah berakhir. Namun euforianya masih cukup terasa. Apalagi Indonesia berhasil mempertahankan tradisi emas di ajang olimpiade di sektor bulutangkis. Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polio dan Apriyani Rahayu berhasil mengalahkan pasangan Tiongkok dan membawa pulang medali emas.
Dalam setiap pertandingan bulutangkis, pemain kerap melakukan beberapa kali pergantian shuttlecock. Bisa karena kualitas shuttlecock yang dirasa sudah kurang baik, atau hanya untuk menarik nafas setelah rally-rally panjang.
Lalu berapa shuttlecock yang dihabiskan sepanjang perhelatan Olimpiade Tokyo 2020?
Akun instagram @djarumbadminton menyebutkan jika shuttlecock yang digunakan selama perhelatan Olimpiade Tokyo 2020 sebanyak 3.014 shuttlecock. Sebanyak 895 di antaranya digunakan oleh tunggal putra.
Baca Juga: Ramalan Zodiak 11 Agustus 2021: Libra Lupakan Masa Lalu, Nikmati Hari Bahagia
Selain itu, @djarumbadminton juga merangkum penggunaan sistem instant review atau challenge dalam turnamen bulutangkis olimpiade. Tercatat sebanyak 395 challenge yang diajukan pemain. Dan lagi-lagi mayoritas digunakan oleh pemain tunggal putra.
"Duet Greysia/Apriyani melawan Due Yue/Li Yin Hui dari China ternyata meraih rekor Pertandingan Terlama. Pertandingan berlangsung selama 100 menit. Dahsyat juga ya sang juara kita ini," tulisnya.
Data-data mengenai turnamen bulutangkis di Olimpiade Tokyo yang dirilis itu pun mendapat reaksi beragam dari netizen.
"3104 kok artinya 252 slop, perkiraan 1 slop shuttlecoc grade turnamen harganya 500 ribu. 252 slop * 500 ribu = Rp126 juta. Nggak kelihatan kalau nggak benar-benar dihitung," tulis salah seorang netizen @iskandartandiono.
"Di sini 1 kok aja dipakai buat berkali-kali. Sampai lepas semua bulunya," tulis @musa_al_jambi.
