JAKARTA, Klikaktual.com - Presiden Rusia, Vladimir Putin sejak Kamis 24 Februari 2022 meluncurkan serangan besar ke Ukraina.
Pada Minggu 27 Februari 2022 kemarin Rusia berada dalam kesiagaan tinggi menghadapi rentetan pembalasan yang dipimpin negara Barat.
Pasukan Rusia dikabarkan merebut dua kota kecil di tenggara Ukraina dan daerah sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir Ukraina pada Senin 28 Februari 2022.
Tetapi di tempat lain militer Rusia mendapat perlawanan keras dari militer Ukraina.
Baca Juga: Resmi, FIFA Berikan 5 Sanksi ke Federasi Sepakbola Rusia Akibat Invasi ke Ukraina
Dikutip dari Reuters, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa pasukannya telah mengambil alih kota Berdyansk dan Enerhodar di tenggara Ukraina dan daerah sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhya.
Namun pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia itu dibantah oleh pihak Ukraina.
Sedikitnya 102 warga sipil Ukraina telah tewas dan 304 orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan militer Rusia sejak Kamis lalu.
Baca Juga: 14 Drama Korea Baru Ini Tayang di Bulan Maret 2022
Seorang pejabat senior pertahanan Amerika mengatakan bahwa sejak Kamis lalu, Rusia telah menembakan lebih dari 350 rudal ke Ukraina.
"Tampaknya mereka mengadopsi mentalitas pengepungan, yang akan diberitahukan oleh setiap siswa taktik dan strategi militer anda, ketika anda mengadopsi taktik pengepungan, itu meningkatkan kemungkinan kerusakan tambahan," kata pejabat itu dikutip dari Reuters.
Baca Juga: Profil dan Biodata Kim Hyung Joong, Aktor Sekaligus Penyanyi yang Segera Menikah
Setelah empat hari berperang, delegasi Ukraina didampingi Belarusia yang merupakan sekutu negara Vladimir Putin itu tiba di perbatasan Ukraina-Rusia.
Delegasi Ukraina itu ingin melakukan pembicaraan gencatan senjata dengan perwakilan Rusia. Namun, hingga berita ini diterbitkan belum ada kejelasan terkait hasil dari pembicaraan gencatan senjata kedua negara tersebut. ***