Jakarta, Klikaktual.com - Ketua Umum PSSI Erick Thohir memastikan bendera palestina dapat dikibatkan selama perhelatan Piala Dunia U17 2023 di Indonesia.
Diakui Erick pihaknya telah berkoordinasi dengan Fédération Internationale de Football Association (FIFA) terkait hal tersebut.
Dilansir dari berbagai sumber Selasa 7 November 2023, sebelumnya PSSI telah menawarkan kepada Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA) untuk menggunakan stadion di Indonesia sebagai kandang Timnas mereka selama Kualifikasi Piala Dunia 2026. Namun Palestina akhirnya memilih Kuwait.
Baca Juga: France Football Bermitra dengan UEFA Selenggarakan Ballon d'Or Mulai 2024
Menurutnya FIFA sendiri menghargai kebebasan berekspresi, khususnya terkait perlindungan HAM dan kemanusiaan yang kini tengah mendera banga Palestina.
"Jadi PSSI dalam hal ini menegaskan tidak ada pelarangan apalagi sanksi," ujar Erick Senin 6 November 2023.
Baca Juga: PSSI Tawarkan Palestina Tanding di Indonesia Selama Kualifikasi Piala Dunia 2026
Erick juga memastikan bahwa sanksi dari komite disiplin terhadap klub Liga 2 Persiraja bukan akibat berkibarnya bendera Palestina melainkan soal suporter menerobos ke lapangan (Pitch Invasion)
Ketua Komite Hukum PSSI Ahmad Riyadh juga senada dengan Erick memastikan bahwa pengibaran bendera Palestina bukanlah hal yang dilarang. Oleh karena itu PSSI tidak memberi sanksi melainkan aspirasi.
Baca Juga: Juara Paris Masters, Djokovic Kembali Jadi Petenis Nomor Satu
"Apalagi kita sangat ketat menerapkan standar keamanan di lapangan usai peristiwa Kanjuruhan," kata Erick.
Riyadh pun mengimbau agar tidak ada suporter yang menerobos masuk ke lapangan karena jelas melanggar peraturan dan keselamatan.
Baca Juga: The Matchmakers Episode 4 : Preview, Jadwal Tayang dan Link Nonton Sub Indo
"Perlu digarisbawahi bahwa setiap bentuk pitch invasion itu dilarang. Apalagi saat ini kita sedang melakukan transformasi pasca tragedi Kanjuruhan yang mana disiplin soal kode keamanan dan keselamatan adalah hal yang mutlak. Karena itu penonton menyerbu masuk ke lapangan tidak diperkenankan," ujarnya.***
