PRESIDEN Joko Widodo memberikan gelar ‘Pahlawan Nasional’ kepada empat tokoh dari berbagai daerah di tanah air, termasuk diantaranya Usmar Ismail.
Lahir pada 20 Maret 1921 di Bukittinggi, Sumatera Barat, Usmar Ismail merupakan seorang sutradara film, sastrawan, wartawan, dan pejuang Indonesia. Beliau dilahirkan dari keluarga terpandang, dengan ayah bernama Datuk Tumenggung Ismail dan ibu, Siti Fatimah.
Usmar Ismail merupakan tokoh yang menjadi pelopori perfilman Indonesia dengan beberapa karya drama modern yang diciptakannya. Oleh karena itu, beliau menyandang gelar sebagai Bapak Film Indonesia.
Sejak kecil, Usmar Ismail sudah sering menonton berbagai jenis film, yang berlanjut hingga ke masa dirinya menempuh Sekolah Menengah Pertama (SMP) sampai masa Sekolah Menengah Atas (SMA).
Usmar Ismail juga pernah masuk penjara oleh Belanda denga tuduhan kegiatan subversi, di saat masih bekerja sebagai wartawan di kantor berita Antara.
Setelah itu, beliau bekerja di perusahaan film hingga berhasil membuat perusahaan filmnya sendiri.
Film berjudul Darah dan Doa merupakan karya pertama yang berkesempatan ditampilkan di Istana Negara.
Berkat karya-karyanya, nama Usmar Ismail diabadikan sebagai pusat perfilman Jakarta, yang di dalamnya terdapat ruang konser (Usmar Ismail Hall).
Usmar Ismail tutup usia pada usia 50 tahun tahun 1971 akibat pendarahan otak. Beliau dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta.
