entertainment

Film Ngiring Belasungkawa Sukses Sabet Penghargaan Anugerah Makara Emas

Rabu, 1 September 2021 | 15:06 WIB
Penghargaan film Ngiring Belasungkawa

FILM pendek Ngiring Belasungkawa (The Envelope of Grief) sedang naik daun. Meski tayang sekitar tahun 2019 lalu, namun dalam beberapa hari terakhir, film yang menceritakan tradisi masyarakat Jawa Barat yang memberi amplop atau upah untuk pengurusan jenazah itu, menjadi perbincangan luas warganet di media Twitter.

Tetapi tahukah Anda kalau film pendek Ngiring Belasungkawa ini pernah meraih penghargaan bergengsi?

Ya, film tugas akhir Jogja Film Academy “Ngiring Belasungkawa” ini sukses menyabet Anugerah Makara Emas dalam UI Film Festival 2019.

Film ini disutradarai oleh Praditha Blifa dan diproduseri oleh Daniel Victory yang keduanya adalah mahasiswa Jogja Film Academy.

Baca Juga: Film Pendek Ngiring Belasungkawa 'The Envelope of Grief' Trending di Twitter, Seperti Apa Kisahnya?

Seperti diketahui, bermula dari cuitan akun Twitter @cinemuach yang mengomentari film pendek berjudul The Envelope of Grief, membuat film Ngiring Belasungkawa menjadi viral.

Menurutnya, film itu mengisahkan sebuah tradisi di Jawa Barat tentang sebuah keluarga yang mengalami musibah kematian, namun harus memberikan 'amplop' dengan nominal tertentu pada semua jamaah yang mengurus prosesi kematian. Dari mulai yang memandikan, membungkus jenazah, menyalatkan sampai yang menguburkan.

"Aku baru tau loh kalau ada tradisi yang mengakar di Jawa Barat, di mana pihak keluarga harus memberi "amplop kematian" ke semua jamaah yang mengurusi prosesi kematian almarhum dgn harga yang udah ditentukan. Oh wow! Nggak heran kalau film ini dikasih judul THE ENVELOPE OF GRIEF," tulisnya.

Film Ngiring Belasungkawa ini disutradarai oleh Praditha Blifa dan diproduseri oleh Daniel Victory, dua mahasiswa di Kota Pelajar, Yogyakarta.

Baca Juga: Perlindungan Data Pribadi di Indonesia Lemah, Begini Solusi yang Ditawarkan DPR

Dalam film ini menceritakan kebingungannya keluarga yang meninggal, setelah mengetahui bahwa dia harus menyiapkan banyak uang demi mengurusi jenazah sang ayah. Padahal kondisi ekonominya terbilang tidak mampu.

Film Ngiring Belasungkawa yang isi dialognya menggunakan Bahasa Sunda, Jawa Barat itu, mengisahkan betapa tradisi ini sangat memberatkan bagi keluarga yang menerima musibah. Terutama bagi keluarga yang tidak mampu.

Tradisi memberikan amplop kepada orang-orang yang terlibat dalam pengurusan jenazah, memang masih ada di sejumlah daerah di Jawa Barat. Tak kenal kaya dan miskin. Nominal yang sudah ditentukan untuk para pengurus jenazah pun dibebankan pada keluarga yang menerima musibah.

Jika hal itu tidak dilakukan, maka akan menjadi bahan omongan warga sekitar. Bahkan, bagi keluarga yang kurang mampu, sampai harus meminjam uang untuk menutupi kekurangan. Tentu merupakan beban berat bagi keluarga almarhum saat menghadapi musibah seperti ini.

Halaman:

Tags

Terkini

Penjelasan Ending Film Terbaru Netflix The Great Flood

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:34 WIB