JAKARTA, Klikaktual.com - Usai kontroversi terkait perkataan yang kurang pantas kepada seorang penjual es, Gus Miftah putuskan mundur dari Utusan Khusus Presiden.
Pria yang memiliki nama asli Miftah Maulana Habiburrahman ini memutuskan mundur dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Keputusan ini disampaikan Gus Miftah dalam konferensi pers di Pondok Pesantren Ora Aji di Dusun Tundan, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, hari ini, Jumat 6 Desember 2024.
"Hari ini dengan segala kerendahan hati dan ketulusan dan dengan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan sebuah keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam. Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan," Ucap Gus Miftah.
Baca Juga: Rayakan HUT ke 28, Grage Mall Cirebon Gelar Acara Bertema CHERY-YA BERSAMA Besok
Diketahui sebelumnya, Gus Miftah viral di media sosial setelah menghina penjual es teh Sunhaji dalam acara Magelang Bersholawat Bersama Gus Miftah Habiburrohman, Gus Yusuf Chudlori, Habib Zaidan Bin Yahya.
Tampak dalam video yang viral tersebut pedagang es teh dan air mineral kemasan tersebut berdiri di antara para jemaah.
Pria tersebut membawa dagangannya di atas kepalanya. Sebagian yang hadir di acara tersebut berteriak meminta Gus Miftah memborong dagangan pria yang menyaksikan dakwah sambil berdiri itu. Namun, Gus Miftah malah mengolok-olok pedagang minuman tersebut dengan ucapan yang kurang pantas.
"Es tehmu masih banyak tidak? Masih? Ya sana jual go***!” celetuk Gus Miftah dalam bahasa Jawa lalu disambut tawa beberapa orang lainnya yang juga berada di panggung yang sama dengan Gus Miftah.
Baca Juga: Ada Penayangan News Spesial, Sejumlah Drama Korea Akhir Pekan Tidak Tayang Minggu Ini
Penjual es tersebut terdiam. Tangan kanannya yang tadinya memegang tatakan es teh dan air mineral kemasan dagangannya diturunkannya. Bapak penjual es teh tersebut pun tampak menghella napas.
Hal tersebut berujung petisi yang dibuat warganet untuk mencopot Gus Miftah dari jabatan Utusan Khusus Presiden yang masih dijabat olehnya saat itu.