Jakarta, Klikaktual.com - Di tengah pandemi covid-19, industri pengolahan mampu bertahan. Bahkan konsisten memberikan kontribusi terhadap nilai ekspor nasional.
Berdasarkan data BPS, pada Januari-Maret 2021, nilai ekspor nasional sebesar USD 48,90 miliar. Ekspor non migas menjadi penyumbang paling besar hingga 94,58 persen atau setara dengan USD 46,25 miliar.
Dilansir dari Kememperin.go.id, dari total ekpor non migas itu, mayoritasnya atau sebesar USD 38,96 miliar disumbang oleh industri pengolahan. Nilai ini, lebih besar 18,06% dari periode yang sama di tahun lalu.
"Sektor manufaktur ini menjadi kontributor terbesar pada nilai ekspor nasional, yakni sebesar 79,66%,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Jumat (16/4).
Agus menyebutkan, perbaikan sektor industri mulai terasa sejak awal tahun hingga maret. Ini tercermin dari tingginya capaian Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia yang berada di level 53,2 pda Maret 2021. Kenaikan PMI manufaktur ini menjadi yang tertinggi dalam 10 tahun terakhir.
"Sehingga wajar bila hasil ini tercermin pada kinerja ekspor dan impor," sambungnya.
Membaiknya kinerja eskpor industri pengolahan ini, lanjut Agus menunjukkan bahwa langkah yang diambil pemerintah untuk pemulihan ekonomi mulai berdampak. Meski begitu, Agus mengaku pihaknya tidak ingin lengah. Peningkatan ekspor akan terus dilakukan. (dna)