Jika Kita merasa sulit menentukan intensitas cahaya yang tepat, gunakan metode "coba dan amati". Jika daun anggrek terlihat menguning atau terbakar, artinya cahaya terlalu terang. Jika daun terlihat gelap dan pertumbuhan rendah, artinya cahaya kurang.
5. Pindah-pindah Menurut Musim
Musim juga mempengaruhi penyinaran yang diperlukan oleh anggrek. Pada musim panas yang lebih cerah, mungkin perlu menempatkan anggrek Kita lebih jauh dari sinar matahari langsung. Pada musim dingin, anggrek mungkin memerlukan lebih banyak cahaya.
6.Perhatikan Warna Daun
Warna daun anggrek dapat menjadi indikator kondisi cahaya yang tepat. Jika daun anggrek berwarna hijau muda dengan sedikit bintik-bintik, ini menunjukkan cahaya yang cukup. Namun, jika daun menjadi gelap atau hijau tua, anggrek mungkin mendapat cahaya terlalu sedikit.
Baca Juga: Lagi Hits! Ini 5 Tempat Makan Enak di Sleman yang Populer, Yuk Ajak Keluarga ke Sini!
7. Menggunakan Pencahayaan Buatan
Jika tidak ada cahaya alami yang mencukupi, pertimbangkan untuk menggunakan lampu tumbuh. Lampu tumbuh dengan spektrum penuh dapat memberikan cahaya yang diperlukan untuk fotosintesis anggrek.
Penyinaran yang ideal adalah faktor krusial dalam merawat anggrek. Memahami jenis anggrek yang Kita miliki dan kebutuhan cahaya alaminya, serta memantau tanda-tanda yang diberikan tanaman, akan membantu Kita memberikan kondisi penyinaran yang optimal.
Ingat bahwa setiap anggrek memiliki preferensi cahaya yang berbeda, jadi perhatikan tanggapan tanaman Kita terhadap perubahan kondisi cahaya dan sesuaikan perawatan Kita sesuai kebutuhan.
Dengan perhatian ekstra terhadap penyinaran yang tepat, Kita akan melihat anggrek Kita tumbuh subur dan berbunga indah.***