JAKARTA, Klikaktual.com - Dalam adat jawa ada istilah penanggalan jawa , penanggalan Jawa sendiri terdiri dari bulan Suro, Sapar, Mulud, Bakdo Mulud, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rejeb, Ruwah, Poso, Sawal, Dzulqoidah, dan Besar.
Pada bulan Suro terdapat beberapa upacara adat dan mitos-mitos yang tidak boleh dilakukan di bulan itu, malam 1 Suro merupakan awal bulan pertama tahun baru, yakni di bulan Suro.
Penanggalan 1 Suro mengacu pada kalender Jawa. Kalender Jawa sendiri diterbitkan pertama kali oleh Raja Mataram yang bernama Sultan Agung Hanyokrokusumo.
Kalender Jawa sendiri merupakan penggabungan antara penanggalan hijriyah atau kalender Islam, Hindu, dan masehi.
Malam 1 Suro sendiri bertepatan dengan tanggal 1 Muharram dalam kalender Islam. Malam 1 suro sendiri diperingati setelah maghrib.
Hal ini disebabkan karena pergantian kalender Jawa itu terhitung ketika matahari terbenam dari hari sebelumnya, bukan pada tengah malam seperti pergantian hari dalam kalender masehi.
Ada banyak kepercayaan yang memercayai hal-hal yang bersifat mitos dan dongeng.
Seperti, ritual mengunjungi tempat-tempat sakral dan keramat.
Baca Juga: Kapan Malam 1 Suro? Ini 4 Pantangan yang Tidak Boleh Dilakukan
Contohnya pergi ke makam untuk memeroleh kekayaan, kelancaran rezeki, pelaris, sampai jodoh.
Tidak hanya itu, terdapat juga aktivitas melempar sesaji atau kurban ke laut yang dianggap sebagai sedekah bumi, dan makanan.
Malam 1 Suro juga dianggap sebagai gerbang antara dunia gaib dan manusia bertemu. Hal semacam inilah yang membuat kepercayaan orang-orang terdahulu salah akan hal ini yang menganggap bahwasannya malam satu suro adalah malam dimana banyak kesialan ataupun malam yang sakral.