Dan yang ketiga dari aktif income adalah sebagai pengusaha, tapi usahanya belum autopilot.
"Jadi terpaksa harus merangkap menjadi direktur kebersihan, direktur pembelian,termasuk direktur penjualan, semua anda rangkap, bisnis tidak jalan tanpa anda, itu berarti active income," ucapnya.
Nah yang kedua adalah, lanjut Tung Desam, adalah pasive income, tidur pun dapat uang, ruko yang disewakan, property yang disewakan, tanah dibagi hasil, terus kemudian punya franchise.
Franchise-franchise yang luar biasa, yang berjalan luar biasa, tanpa kita punya multi level yang jalan tanpa kita.
Punya agen-agen asuransi yang agen-agennya sudah jalan tanpa kita, dan tentu saja, kata Tung Desem, bahwa pasive income ini sangat penting, tapi sayang sekali, banyak orang yang tidak punya goal punya pasive income.
"Akibatnya, seumur hidup kerja kerja kerja tidak punya passive income, begitu dia tidak bekerja hidupnya susah," ujarnya.
Yang ketiga sambung Tung Desem, adalah portfolio income, secara sederhana adalah capital gain, sayangnya hanya orang punya bisanya cuman rumahnya saja.
"Kalau rumahnya dia saja yang terjadi, ya rumahnya meningkat, misalnya saya dulu beli rumah 2,4 miliar, sekarang 25 Miliar, berarti ada 22,6 Miliar, " kata Tung Desem.
"Itu invisible income tidur tambah kaya, nah ini padahal harusnya lebih dari satu, jadi anda tambah kaya tanpa disadari," sambungnya.***