olahraga

Ini Alasan Polri Tebakkan Gas Air Mata ke Arah Suporter di Stadion Kanjuruhan

Minggu, 2 Oktober 2022 | 22:32 WIB
Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan saat pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya (Twitter)


JAKARTA, Klikaktual.com - Tragedi di Stadion Kanjuruhan menjadi sorotoan dunia. Pada insiden itu, sebanyak lebih dari 120 orang tewas.

Tragedi di Kanjuruhan ini terjadi setelah pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya.

Usai pertandingan, penggemar turun ke lapangan dan kerusuhan terjadi. Ketika kerusuhan terjadi, petugas keamanan menembakkan gas air mata pada supporter.

Hal ini pun disayangkan banyak pihak. Banyak yang menilai penembakan gas air mata memperkeruh suasanya.

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta saat memberikan keterangan pers menyebutkan kematian 127 orang suporter bukan karena gas air mata.

Baca Juga: Ini Nasib Laga Persib Bandung vs Persija Pasca Tragedi Kanjuruhan

Namun tewasnya supporter itu disebabkan oleh penumpukkan di pintu keluar dan akhirnya menyebabkan kekurangan oksigen.

"Karena gas air mata itu, mereka pergi keluar ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen," kata Nico Afinta.

Polri menembakkan gas air mata bukan tanpa alasan. Hal itu dilakukan karena para pendukung yang berjuluk Singo Edan itu telah melakukan tindakan anarkis dan membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial.

Baca Juga: Ikuti Arahan PSSI, Liga 1 Indonesia Dihentikan Sementara

Lebih lanjut, terkait korban yang tewas dua di antaranya merupakan anggota kepolisian. 34 orang terlapor meninggal di Stadion Kanjuruhan, sementara sisanya meninggal saat di bawa ke rumah sakit.

Selain korban meninggal dunia, tercatat ada 180 orang yang masih di rawat di rumah sakit. Lalu 13 unit kendaraan juga terlapor mengalami kerusakan, 10 di antaranya merupakan kendaraan Polri.***

Tags

Terkini

Tiru Agak Laen 2, PSG Unggah Poster Final Laen

Rabu, 17 Desember 2025 | 15:27 WIB