LANGKAH Bonek- pendukung Persebaya, mengkampanyekan perilaku yang lebih baik di dalam stadion patut diapresiasi.
Di mana para Bonek mengkampanyekan hadir di stadion tanpa flare, petasan, dan rasisme.
Salah satu tema yang dikampanyekan Bonek adalah jangan jadikan Persebaya ATM federasi.
Baca Juga: Persebaya Full Senyum, Kalahkan Persita 2-0, Duduki Posisi 5 Klasemen Sementara Liga 1 2022 2023
Ya, semua Bonek sepakat untuk tidak lagi melakukan tindakan yang bisa membuat Persebaya kena denda komdis dan operator liga.
Kampanye para Bonek berupa perilaku yang lebih baik di dalam stadion itu mulai dari pertandingan lawan Persita Tangerang pada Senin malam 1 Agustus 2022 dan laga-laga liga berikutnya, dan selamanya.
Dikutip dari laman resmi Persebaya, di antara kampanye yang dilakukan adalah no flare, no petasan, no kembang api, no smoke bombs, sampai no racism.
Baca Juga: Ketahui! Ini Arti Mimpi Melihat Diri Sendiri Menurut Primbon, Psikologi dan Tafsir Al Ahlam
Kampanye itu dilakukan oleh empat tribun Persebaya, Green Nord, Gate Jhoner 21, Tribun Kidul, dan Tribun Timur.
”Menyalakan flare, kembang api, petasan, smoke bombs, dan rasisme adalah musuh kita bersama,” bunyi pernyataan Green Nord melalui akun media sosial mereka.
Gate Jhoner 21 menambahkan, kampanye untuk tidak melakukan tindakan yang dilarang dalam regulasi itu demi menghindarkan Persebaya dari ancaman denda.
Baca Juga: Bali United vs RANS Nusantara FC, Momen Reuni Wawan Hendrawan dan Sandi Sute
Denda terutama dari penyalaan flare yang ditanggung Persebaya memang sangat besar. Pada 2019, tahun terakhir liga dengan penonton, nilainya mencapai miliaran rupiah.
Dalam regulasi BRI Liga 1 2022 2023, diatur besaran denda flare. Satu kali penyalaan flare dan sejenisnya denda Rp 50 juta.