Dikutip dari Wikipedia, upaya ini pada akhirnya membuahkan hasil; penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature menunjukkan bahwa kebijakan agresif Susi Pudjiastuti terhadap penangkapan ikan ilegal telah mengurangi upaya tangkap sebesar 25% dan berpotensi menambah jumlah tangkapan sebesar 14% dan keuntungan sebesar 12%.
Susi Pudjiastuti lahir pada 15 Januari 1965 di Pangandaran, Jawa Barat. Ayahnya bernama Haji Ahmad Karlan dan ibunya bernama Hajjah Suwuh Lasminah, keduanya berasal dari Jawa Tengah, namun sudah lima generasi hidup di Pangandaran.
Baca Juga: Lirik Lagu CHRISYE karya Diskoria, Laleimanino dan Eva Celia yang Rewind Indonesia 2021
Keluarga Susi Pudjiastut memiliki usaha ternak, memperjualbelikan ratusan ternak dari Jawa Tengah untuk diperdagangkan di Jawa Barat.
Kakek buyutnya adalah Haji Ireng, yang dikenal sebagai tuan tanah di daerahnya. Setelah mengenyam pendidikan hingga tingkat SMP di SMP Negeri 1 Pangandaran, Susi melanjutkan pendidikannya ke SMA Negeri 1 Yogyakarta, namun berhenti di kelas 2 karena dikeluarkan dari sekolah akibat keaktifannya dalam gerakan Golput.
Selain itu, Susi Pudjiastuti juga mengaku tidak cocok dengan sistem sekolah. Setelah menjadi menteri, Susi Pudjiastuti mendaftar untuk mengikuti Paket C di PKBM Bina Pandu Mandiri Kabupaten Ciamis pada 2015.
Baca Juga: Rekomendasi Nama Bayi yang Lahir di Bulan Januari Lengkap dengan Arti
Setelah melewatkan ujian pada tahun 2017, Susi lulus dari ujian susulan pada bulan Mei 2018. Ia menerima gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Diponegoro pada 3 Desember 2016.
Susi Pudjiastuti juga menerima gelar Doktor Honoris Causa bidang keilmuan manajemen dan konservasi sumberdaya kelautan dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya pada November 2017. ***