JAKARTA, Klikaktual.com - Sejak penayangan perdananya 18 Desember 2021 lalu, drama Korea Snowdrop telah menuai banyak kontroversi.
Petisi untuk memboikot drama itu pun ramai hingga ditandatangani lebih dari 200.000 orang agar Snowdrop berhenti ditayangkan.
Bukan tanpa sebab, drama Snowdrop mengundang kontroversi karena terjadi distrorsi sejarah.
Baca Juga: 15 Link Twibbon Hari Ibu Nasional Lengkap dengan Cara Menggunakan dan Bagikan ke Media Sosial
JTBC, selaku pihak produksi pun memberikan klarifikasi terkait kontroversi distorsi sejarah pada episode pertama dan kedua drama Snowdrop.
JTBC merilis pernyataan terkait latar sejarah tahun 1987 dalam drama Snowdrop.
"Latar belakang drama Snowdrop dan motif peristiwa besar adalah situasi politik presiden selama rezim militer. Drama ini menceritakan kisah hipotetis bahwa kepentingan pribadi terlibat dengan rezim Korea Utara untuk mempertahankan kekuasaan," ungkap JTBC.
JTBC mengungkapkan Snowdrop adalah ciptaan yang menunjukkan narasi pribadi dari mereka yang digunakan dan dikorbankan oleh mereka yang berkuasa pada zaman rezim militer di tahun 1987.
Baca Juga: 25 Ucapan Hari Ibu 2021 Terbaru dan Menyentuh, Cocok Untuk Status Media Sosial
Pihak stasiun televisi juga mengungkapkan tidak ada mata-mata yang memimpin gerakan demokratisasi dalam Snowdrop.
"Sebagian besar kesalahpahaman akan diselesaikan dalam proses pengembangan drama di masa depan, karena kekhawatiran tentang distorsi sejarah dan sikap gerakan demokratisasi yang telah banyak ditunjukkan," Ungkap pihak JTBC.
Baca Juga: Narji Gabung PKS, Padahal Sempat Dekat dengan Partai Demokrat, Begini Perjalanannya
JTBC pun berencana membuka kembali jendela obrolan real time di situs portal dan papan buletin yang sebelumnya telah diubah ke dalam privat karena komentar kebencian. ***