EPISODE pertama drama Snowdrop telah resmi tayang 18 Desember 2021 kemarin.
Seperti diberitakan sebelumnya, pagi tadi sebuah petisi terkait pemberhentian penayangan drama JTBC Snowdrop ke Blue House.
Dilansir dari Xsport News (16/12/2021) Pukul 20.00 KST atau pukul 18.00 WIB petisi tersebut telah mendapat lebih dari 150 ribu tanda tangan persetujuan.
Kontroversi distorsi sejarah dalam drama Snowdrop menjadi alasan utama petisi tersebut dilayangkan.
1. Pihak produksi meyakinkan tidak ada karakter utama yang ikut pergerakan demokrasi dan sama sekali tidak ada pergerakan demokrasi di naskahnya. Namun di episode 1 ditunjukkan pemeran utama merupakan seorang mata-mata disalah pahami sebagai aktivis.
2. Banyak korban pergerakan 1987 yang masih hidup. Saat itu, NSA membuat pembenaran menyiksa sampai membunuh aktivis atas dasar adanya dugaan mata-mata komunis di tengah-tengah aktivis. Dalam drama Snowdrop hal tersebut diceritakan seolah-olah benar terjadi.
3. Pemutaran lagu Dear Pine saat adegan mata-mata dikejar oleh petugas NSA. Saat itu, lagu tersebut merupakan lagu yang melambangkan pergerakan aktivis demokrasi.
4. Penayangan drama di platform OTT global menambah penyebaran infirmasi sejarah yang tidak sesuai fakta.
5. Sejarah pergerkan demokrasi masih sangat diingat oleh masyarakat Korea Selatan.
Beberapa bulan sebelum drama ini resmi ditayangkan, petisi untuk menghentikan produksi drama ini juga sudah dikeluarkan. Saat itu, pihak Blue House juga sudah memberikan tanggapan bahwa pemerintah tidak bisa ikut campur dalam proses kreatifitas sebuah karya dan menyerahkannya pada komisi penyiaran dan stasiun televisi yang menayangkan drama Snowdrop.