“Pada kuartal ketiga nanti kita masih bisa mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama
melalui belanja Pemerintah, khususnya pada Kementerian/Lembaga besar di bidang
infrastruktur, padat karya, dan pertanian,” tutur Menko Airlangga.
Daya saing perekonomian Indonesia juga tercatat meningkat tajam sebagaimana
ditunjukkan laporan dari Institute for Management Development (IMD), di mana Indonesia menjadi negara dengan peningkatan peringkat daya saing tertinggi di dunia. Peringkat daya saing Indonesia meningkat 10 posisi dari rangking 44 di 2022 menjadi rangking 34 di tahun ini.
Baca Juga: 7 Desain Banner HUT RI 17 Agustus 2023 yang Keren dan Menarik
Indonesia berhasil memperbaiki peringkat seluruh komponen utama yakni komponen
kinerja ekonomi, pemerintah yang efisien, bisnis yang efisien, dan ketersediaan infrastruktur.
Selain itu, peningkatan daya saing tersebut juga diikuti dengan prospek pembiayaan investasi Indonesia juga semakin menarik, terutama dengan afirmasi atas sovereign rating Indonesia oleh berbagai lembaga rating internasional.
“Pertumbuhan kita di akhir 2023 tetap ditargetkan 5,3% sesuai dengan APBN, dan
pengungkitnya ada di kuartal ketiga. Nanti kita akan melihat kontribusi dari sektor pertambangan, SDA, dan kelapa sawit, yang semuanya tergantung harga komoditas, tapi
ini sekarang mendekati harga normal, yang artinya bisa digenjot dari sisi volume ekspornya, dan juga terkait produk unggulan lainnya seperti produk kimia serta besi-baja,” pungkas Menko Airlangga.