ekonomi

Top 3 Reksa Dana Saham di Makmur dengan Pertumbuhan Tertinggi selama 2025

Rabu, 1 Oktober 2025 | 13:35 WIB
Ilustrasi investasi keuangan. (Kalimantansatu.com/Dok. Pixabay nattanan23)


Jakarta, Klikaktual.com - Investasi reksa dana saham menjadi salah satu instrumen yang diminati investor karena potensi imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan reksa dana pasar uang atau pendapatan tetap. Meski risikonya juga lebih besar, produk investasi ini dapat menjadi pilihan bagi mereka yang memiliki tujuan jangka panjang. Agar tidak salah langkah, penting bagi investor untuk selalu memperhatikan kinerja dan strategi manajer investasi dalam mengelola dana.

Makmur sebagai aplikasi investasi menyediakan akses terhadap berbagai produk reksadana saham di Makmur.id dan juga pilihan lain dalam investasi reksadana dari manajer investasi yang sudah berpengalaman.

Informasi mengenai Nilai Aktiva Bersih (NAB), pertumbuhan, hingga portofolio utama disajikan secara transparan sehingga memudahkan investor dalam melakukan analisis.

Berdasarkan data per 26 September 2025, berikut adalah tiga reksa dana saham dengan pertumbuhan tertinggi selama satu tahun terakhir.

3 Reksa Dana Saham dengan Pertumbuhan Tertinggi di Makmur.id

1. Bahana Icon Syariah Kelas GZ

Produk pertama yang menempati posisi teratas adalah Bahana Icon Syariah Kelas GZ. Reksa dana ini mencatat pertumbuhan 25,44 persen dalam satu tahun terakhir. NAB per unit pada 26 September 2025 sebesar Rp1.247,45, naik Rp253,03 dari periode sebelumnya.
Bahana Icon Syariah Kelas GZ dikelola dengan prinsip Syariah sehingga sesuai untuk investor yang menginginkan produk halal. Portofolio utamanya berfokus pada sektor pertambangan dan industri, seperti AMMAN Mineral Internasional Tbk, Aneka Tambang Tbk, Archi Indonesia Tbk, Astra Internasional Tbk, dan Bumi Resources Tbk. Komposisi ini menunjukkan fokus pada komoditas dan perusahaan besar yang berperan penting dalam perekonomian.

2. Sucorinvest Maxi Fund

Posisi kedua ditempati oleh Sucorinvest Maxi Fund. Dalam satu tahun terakhir, produk ini tumbuh 15,96 persen dengan NAB per unit Rp2.134,64 pada 26 September 2025. Kenaikan sebesar Rp293,77 menunjukkan konsistensi performa yang stabil.
Sucorinvest Maxi Fund memiliki portofolio yang didominasi saham sektor perbankan dan properti. Beberapa saham utamanya adalah Bank Mandiri (Persero) Tbk, Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Bumi Resources Tbk, serta Bumi Serpong Damai Tbk. Kombinasi ini memperlihatkan strategi yang memanfaatkan stabilitas sektor perbankan serta potensi pertumbuhan dari sektor properti.

3. Sucorinvest Sustainability Equity Fund

Di peringkat ketiga terdapat Sucorinvest Sustainability Equity Fund. Produk ini mencatat pertumbuhan 8,70 persen dalam setahun terakhir. NAB per unit pada 26 September 2025 adalah Rp1.276,46, naik Rp102,15 dibandingkan periode sebelumnya.

Sucorinvest Sustainability Equity Fund mengelola dana dengan portofolio yang mencakup saham perbankan dan industri. Emiten utamanya antara lain Bank Mandiri (Persero) Tbk, Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Bumi Resources Tbk, dan Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. Fokus pada keberlanjutan tercermin dari pemilihan emiten yang dinilai memiliki kepedulian terhadap aspek lingkungan dan tata kelola.
Ketiga reksa dana saham di atas merupakan beberapa pilihan produk investasi yang bisa Anda pilih. Sebelum Anda benar-benar memulai investasi, ada baiknya memahami cara memilih reksa dana saham yang tepat.

Tips Memilih Reksa Dana Saham
Pertumbuhan yang tinggi memang menarik, tetapi memilih reksa dana saham sebaiknya tidak hanya berfokus pada angka. Ada beberapa hal lain yang dapat menjadi pertimbangan:
● Sesuaikan dengan Tujuan Investasi
Investor perlu menetapkan tujuan, apakah untuk jangka pendek, menengah, atau panjang. Reksa dana saham umumnya lebih sesuai untuk tujuan jangka panjang karena fluktuasi harga dalam jangka pendek cenderung besar.

● Pahami Profil Risiko
Setiap investor memiliki toleransi risiko yang berbeda. Reksa dana saham memiliki risiko relatif tinggi, sehingga lebih cocok bagi investor dengan profil agresif yang siap menghadapi volatilitas pasar.

● Perhatikan Portofolio
Lihat sektor dan emiten yang mendominasi reksa dana. Dengan mengetahui komposisinya, investor bisa menilai apakah sesuai dengan keyakinan dan ekspektasi terhadap sektor tertentu.

Halaman:

Tags

Terkini

B2C dan B2B Marketing, Apa yang Membedakan Keduanya?

Jumat, 29 November 2024 | 11:08 WIB